Yogyakarta (ANTARA News) - Indonesia secara konsisten memperhatikan keselamatan energi nuklir, sehingga ditunjuk sebagai tuan rumah pertemuan Nuclear Safety Strategy Dialogue, kata Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), Suharna Surapranata.

"Penunjukan itu merupakan perhatian dan kepercayaan dari Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) maupun Asian Nuclear Safety Network (ANSN)," katanya pada pertemuan Nuclear Safety Strategy Dialogue (NSSD) di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, bagi dunia internasional, aktivitas ANSN merupakan bukti bahwa organisasi dunia secara nyata memperhatikan dan mengutamakan keselamatan pada setiap program nuklir.

"Satu pelajaran berharga yang dapat diambil adalah di mana pun instalasi nuklir berada, keselamatan merupakan faktor utama yang menjadi prioritas baik di tingkat regional maupun internasional," katanya.

Ia mengatakan, penggunaan tenaga nuklir sebagai pembangkit listrik di kawasan Asia, baik di negara-negara yang telah memiliki, merencanakan maupun yang sedang mempertimbangkan untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) semakin meningkat.

"Seiring dengan peningkatan program nuklir tersebut dirasa perlu adanya jaringan komunikasi antarnegara untuk meningkatkan keselamatan nuklir di tingkat kawasan khususnya di wilayah Asia," katanya.

Menurut dia, IAEA pada 2002 memprakarsai pembentukan jaringan komunikasi keselamatan yang disebut ANSN. Pembentukan ANSN dimaksudkan sebagai sarana komunikasi antarnegara anggota.

"Selain itu, jaringan ANSN juga digunakan sebagai sarana pertukaran informasi, berbagi pengetahuan dan pengalaman teknis bagi negara-negara anggota dalam rangka meningkatkan keselamatan nuklir di Asia," katanya.

Pertemuan NSSD itu diikuti 30 delegasi dari Indonesia, China, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
(U.B015/H008//P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010