Jakarta (ANTARA News) - Indonesia mendukung realisasi Dunia Bebas Senjata Nuklir dalam konferensi senjata pemusnah massal (International Conference on Disarmament and Non-Proliferation: World Security without Weapon of Mass Destruction) yang berlangsung di Teheran, Iran pada 17-18 April.

Dukungan terhadap “Dunia Bebas dari Senjata Nuklir” itu disampaikan oleh Menlu RI Marty M. Natalegawa sebagai wakil Indonesia dalam konferensi tersebut.

Indonesia juga menyampaikan pandangan-pandangan yang berkaitan dengan senjata pemusnah massal.

Indonesia menilai kerja sama antara negara-negara yang tidak memiliki senjata nuklir dengan negara-negara pemilik nuklir perlu terus dilakukan, terutama dalam rangka mendorong negara pemilik nuklir memenuhi janjinya untuk menghancurkan senjata nuklirnya.

Selain itu, Indonesia pun yakin bahwa upaya mencapai perlucutan senjata dan non-proliferasi WMD (weapon of mass destruction) harus dilakukan di dalam forum dan institusi multilateral.

Indonesia juga mendukung pentingnya keseimbangan pilar NPT (Non-Proliferation Treaty) sebagai corner stone dari rezim non-proliferasi global. Pilar-pilar itu mengenai perlucutan senjata, non-proliferasi dan penggunaan energi nuklir untuk tujuan damai.

Selain itu, Indonesia menilai seluruh negara perlu menghindari proliferasi senjata nuklir terkait kewaspadaan terhadap kelompok teroris, tetapi jangan sampai menghambat hak mengembangkan senjata nuklir untuk keperluan perdamaian, sebagaimana yang dijamin dalam NPT.

Konferensi tersebut dibuka oleh Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad itu dihadiri perwakilan dari 56 negara termasuk pejabat tinggi negara kekuatan nuklir, Rusia, China, India, Pakistan, Lebanon, Turki, dan Uganda.

Selain itu, konferensi turut mengundang para ahli dari lembaga think tank maupun LSM Internasional, termasuk Duta Besar Makarim Wibisono. (*)
(M-sab/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010