Kerumunan pekerja yang sejak Kamis menyesaki lokasi, sudah tidak nampak lagi.
Beberapa aparat kepolisian masih nampak mengamankan lokasi, namun tanpa dilengkapi tameng dan perlengkapan lainnya. Polisi juga tampak santai.
Sementara itu, di depan kantor yang terbakar, nampak beberapa pekerja menghitung kendaraan dan perlengkapan galangan kapal yang dirusak ribuan pekerja.
"Pengamanan hanya untuk antisipasi saja, tapi. Kondisi sudah kondusif," kata Kapoltabes Barelang (Batam, Rempang, Galang) Kombes Leonidas Braksan.
Kombes Leonidas Braksan mengatakan Batam tetap aman untuk ditinggali atau dihuni warga negara asing yang bekerja, baik di galangan kapal maupun sektor lain.
"Investasi juga kondusif," kata dia.
Kapoltabes Barelang membantah ada upaya penyisiran warga negara India oleh pekerja. Menurut dia, pekerja juga sudah tenang.
Sementara itu, seorang pekerja Drydocks World Graha, Iwan Ali mengatakan harapan agar segera mulai bekerja.
"Kami diupah sesuai dengan jam kerja. Kalau tidak kerja seperti ini, bagaimana bisa menafkahi keluarga," kata Iwan Ali .
Chief Executive Officer Drydocks World Asia Tenggara Denis Welch mengatakan perusahaannya akan mulai beroperasi Senin.
Dennis Welch mengatakan banyak pekerjaan pembuatan kapal yang tertunda akibat kerusuhan.
Padahal, kapal harus selesai dalam waktu yang ditentukan, karena jika terhambat, maka dikenakan denda atau pinalti.
"Kami ingin situasi kembali damai seperti semula, agar pekerja bisa kembali cepat bekerja," kata dia.
Y001/B/A011)
(T.Y011/B/A011/A011) 24-04-2010 11:36:23
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010