Padang (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat miliki enam unit lumbung pangan untuk mengantisipasi kekurangan stok pangan saat terjadinya bencana alam.

"Tahun ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Selatan (Pessel) setidaknya sudah punya enam unit lumbung pangan atau gudang penyimpan bahan makanan," kata Kepala Kantor Ketahanan Pangan Pessel, Nelly Armida saat dihubungi Minggu.

Keenam lumbung pangan tersebut berlokasi di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Bayang Utara (Pancuang Taba dan Koto Ranah), Kecamatan Bayang (Kampung Kapujan dan Taluak Bakuang), dan Kecamatan IV Jurai (Salido Kecil dan Laban).

"Total biaya pembangunan berkisar Rp640 juta, berasal dari anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2010," katanya.

Nelly menuturkan, kabupaten Pessel nyaris setiap tahun dilanda bencana alam, seperti banjir dan longsor.

Dan, setiap bencana tadi melanda, pemkab setempat selalu kewalahan dan telat dalam pendistribusian bahan pangan (makanan) bantuan ke lokasi bencana.

"Ini dikarenakan, pemkab masih bergantung ke Bulog Sumbar serta belum memiliki gudang sendiri alias Lumbung Pangan guna menstok pangan daerah," katanya.

Kalau boleh jujur, ucapnya, Bulog tidak bisa disalahkan, karena selaku instansi yang mengurusi logistik, lembaga ini sudah bekerja sesuai ketentuan.

"Bentuk ketergantungan itu pulalah yang sekarang diretas oleh Pemkab Pessel dengan mendirikan Lumbung Pangan," katanya.

Saat ini, keseluruhan lumbung pangan sudah mulai beroperasi, dan kapan saja pemkab butuh stok pangan, dapat diambil kapan saja, baik siang maupun malam.

"Tak cuma saat bencana, lumbung pangan juga dapat menampung hasil panen raya masyarakat," kata Nelly.

Data Ketahanan Pangan setempat tentang produksi dan kebutuhan beras tahun 2008, mencatat total luas panen beras 50.506 hektar dengan produksi Gabah Kering Panen (GKP) 252.620 ton.

Sementara produksi setara beras 156.614 ton, terjual 117.460 ton, sisa persediaan beras 39.153 ton. (TSP/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010