Kepala SDN Andongsari 1, Syaiful Rahman, Selasa, mengatakan awalnya hanya atap ruang kelas 2 yang ambruk, namun tidak lama kemudian mempengaruhi bangunan di sebelahnya.
"Atap ruang kelas 2 ambruk pada Senin (26/4), tapi ruang kantor dan ruang kelas 1 pun terpengaruh hingga nyaris ambruk," katanya.
Saat atap ruang kelas ambruk, katanya, ruang kelas sudah kosong dan seluruh siswa sudah dipindahkan ke ruang kelas lain, sehingga tidak ada siswa yang terluka akibat reruntuhan atap sekolah.
"Beruntung, guru-guru juga sudah memindahkan meja dan kursi di ruang kelas itu," tuturnya.
Menurut dia, gedung SDN Andongsari 1 dibangun sejak tahun 1939 dan belum pernah direnovasi hingga saat ini, sehingga bangunan gedung terlihat rapuh.
"Bangunan sekolah ini sudah berusia 71 tahun, sehingga perlu mendapat perhatian Dinas Pendidikan (Dispendik) Jember. Kami sudah mengusulkan perbaikan gedung sekolah ke Dispendik, namun belum ada tanggapan," katanya.
Untuk sementara, lanjut dia, siswa kelas 1 dan 2 SDN Andongsari harus belajar di ruang kelas lain dan musala sekolah supaya proses belajar tidak berhenti.(C004/E011)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010
