Samarinda (ANTARA News) - General Meneger Persisam Putra Samarinda akan mengajukan banding setelah tidak puas dengan keputusan Komdis PSSI terkait kerusuhan pertandingan Persisam melawan Persiwa Wamena, di Stadion Pendidikan Wamena, 3 Maret 2010.

"Pada peristiwa itu pemain dan manajer kami yang menjadi korban pemukulan, justru kami yang mendapatkan sangsi, makanya saya segera mengajukan banding," kata Harbiansyah, General Maneger Persisam Putra di Samarinda, Selasa.

Harbiansyah mengatakan, manajer tim Agus Cung Setiawan dikenakan sangsi selama enam kali pertandingan, dilarang memasuki ruang ganti, area sekitar lapangan pertandingan dan bangku cadangan pemain.

Sedangkan Danilo Fernando yang turut menjadi korban pemukulan, dikenai sangsi denda Rp 25 juta oleh komdis PSSI.

Ia menilai keputusan komdis tersebut banyak kejanggalan, dan merugikan tim Persisam Putra.

"Jelas tim kami yang menjadi korban, sampai ada sekitar tujuh pemain harus di rawat di Rumah Sakit, tapi anehnya justru tim kami yang diberikan sangsi," jelas Harbiansyah.

Sementara itu Agus Cung Setiawan sudah menduga hasil keputusan komdis bakal merugikan tim Persisam.

Asumsinya dilatar belakangi, pada saat proses persidangan di Komdis beberapa waktu lalu, justru pihaknya yang mendapat tekanan, seolah -olah kejadian itu pemicunya adalah tim Persisam.

"Padahal pada setiap pertandingan Badan Liga Indonesia mestinya punya rekaman pertandingan, yang bisa dijadikan acuan untuk memutuskan kasus-kasus seperti ini," ujarnya.

Ia mengkawatirkan bila dalam setiap kejadian komdis mendasari keputusannya dengan pertimbangan kepentingan, maka mustahil sepak bola Indonesia bisa maju seperti yang di harapkan.

"Semuanya serba aneh, karena pada saat sidang pertama kami diberikan informasi bahwa pemain Persisam yang menjadi korban pemukulan bakal di mintai keterangan oleh komdis, namun sampai saat ini belum juga terlaksana dan tiba-tiba ada keputusan seperti ini,"demikian Agus Cung.
(KR-RMT/T009/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010