"Itu benar-benar dapat diringkas dalam satu kata -- penyakit menular," kata analis CMC Markets, Michael Hewson.
Pasar jatuh setelah Standard & Poor`s, sebuah lembaga pemeringkat internasional terkemuka, menurunkan peringkat utang jangka panjang Yunani ke status "junk" (sampah) dan memangkas peringkat utang jangka panjang Portugal dua tingkat.
Pasar saham London terjun 2,61 persen, indeks DAX Frankfurt merosot 2,73 persen dan indeks CAC 40 di Paris merosot 3,82 persen. Pasar saham Lisbon menyusut 5,36 persen dan Athena jatuh enam persen.
Euro, yang telah terguncang selama berbulan-bulan atas drama utang di Yunani, merosot lagi terhadap mata uang AS dan Jepang, jatuh ke 1,3250 dolar dari 1,3378 dolar sehari sebelumnya dan 123,46 yen dari 125,72 yen pada Senin.
Yunani mendesak pemerintah Eropa untuk menghentikan menyeret kakinya dan dengan cepat mengaktifkan bailout (talangan) multi-miliar euro, memperingatkan bahwa negara tidak bisa lagi menggalang dana dan sangat membutuhkan uang untuk membayar utang jatuh tempo dalam tiga minggu.
"Mengingat ketidakmampuan kita untuk mengakses pasar, prosedur harus lengkap (Mei 19), disepakati, ditandatangani dan pencairan dana diawali dari IMF dan teman Eropa kami," kata Papaconstantinou kepada para deputi Sosialis.
Negara zona euro terpukul oleh penurunan peringkat kredit baru karena S & P memangkas peringkat kredit jangka panjang menjadi BB+ dari BBB+ dan peringkat kredit jangka pendek menjadi B dari A-2.
"Kami percaya bahwa pilihan kebijakan pemerintah menyempit karena prospek pertumbuhan ekonomi Yunani melemah, pada saat tekanan kuat untuk langkah-langkah penyesuaian penguatan fiskal," kata S & P.
Badan ini juga menurunkan peringkat kredit jangka panjang Portugal menjadi A- dari A+ dan peringkat jangka pendek menjadi A-2 dari A-1, mengatakan pelemahan struktural fiskal dan ekonomi menaruhnya dalam posisi "lemah" untuk memperbaiki keuangan publik.
Kedua negara zona euro juga menderita di pasar obligasi, di mana tingkat bunga yang diminta oleh investor untuk memegang utang Yunani dan Portugis naik tajam.
Imbal hasil (yield) obligasi 10-tahun Yunani melonjak ke 9,73 persen -- tingkat yang lebih buruk dari beberapa ekonomi yang sedang tumbuh pesat -- dan tingkat pegembalian untuk Portugal naik menjadi lebih dari 5,6 persen dari 5,197 persen.
"Masalah fiskal Yunani, dan kurangnya kepercayaan pasar dalam menangani bersama mereka, adalah tumpah ke negara lain yang dilihat sebagai memiliki semangat fiskal sama," kata Patrick O`Hare dari Briefing.com.
Yunani telah meminta Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional untuk mengaktifkan paket penyelamatan tiga tahun senilai hingga 45 miliar euro (60 miliar dolar) pada tahun pertama.
Namun, bailout ini terselubung dalam ketidakpastian, dengan Jerman bersikeras bahwa Athena harus terlebih dahulu menunjukkan bagaimana rencana untuk mendapatkan keuangan publik sebelum mendapatkan uang.
"Hal ini masih diselimuti ketidakpastian bailout Yunani," tambah pedagang Spreadex, David Rees.
Untuk menggabungkan berbagai hal, paket penyelamatan Uni Eropa/IMF mungkin tidak cukup untuk menyelesaikan masalah yang lebih luas dari utang, menurut ekonom VTB Capital, Neil MacKinnon.
"Pasar khawatir bahwa paket segar Uni Eropa/IMF untuk menutupi kebutuhan dana Yunani dalam jangka pendek tidak cukup untuk menyelesaikan masalah dari memburuknya keberlanjutan utang," kata MacKinnon.
"Suku bunga double digit dan tingkat utang triple digit adalah resep untuk restrukturisasi utang dan akhirnya default."
Krisis utang Yunani juga mengkesima Wall Street, dengan Dow Jones Industrial Average meluncur 1,24 persen, Nasdaq rontok 1,44 persen dan Indeks Standard & Poor`s 500 menurun 1,57 persen.
Di Asia, investor menghindari risiko mengabaikan sebagian besar laporan kenaikan laba dan lebih kuat dari perkiraan pertumbuhan ekonomi Korea Selatan untuk mengambil keuntungan Selasa setelah kenaikan kuat hari sebelumnya.
Pasar juga menunggu hasil pertemuan dewan kebijakan bank sentral AS selama dua hari yang dimulai Selasa, untuk penilaian pemulihan ekonomi terbesar di dunia.
Hong Kong jatuh 1,51 persen, Shanghai anjlok 2,07 persen, sedangkan Tokyo naik dari penurunan awal sehingga berakhir 0,42 persen lebih tinggi. (A026/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010