Sampang (ANTARA News) - Ketua Pelaksana Harian Badan Narkotika Provinsi (BNP) Jatim Abdul Madjid menyatakan, sasaran obat terlarang narkoba saat ini bukan hanya kalangan pemuda dan remaja, namun juga anggota TNI dan Polri.

"Semua lapisan masyarakat sudah menjadi sasaran peredaran narkoba. Oleh sebab itu jika tidak ada gerakan secara menyeluruh dari semua elemen masyarakat, maka bisa dipastikan bangsa ini akan terpuruk," kata Abdul Madjid, di Sampang, Selasa.

Pernyataan Madjid ini disampaikan di hadapan sekitar 500 orang peserta sosialisasi penanggulangan peredaran narkoba di pendopo Pemkab Sampang, Selasa, yang digelar Badan Narkotika Kabupaten (BNK) bersama Badan Narkotika Provinsi (BNP) Jatim.

Jika, sambung Madjid, petugas tegas menjadi korban peredaran narkoba, maka bisa dipastikan generasi bangsa ini rusak. Sebab petugas yang biasanya mencegah, justru ikut membantu memperlancar peredaran narkoba.

"Ke depan perlu ada gerakan serentak guna memberantas peredaran narkoba ini. Termasuk di wilayah Madura ini," katanya.

Dalam acara sosialisasi yang menghadirkan fungsionaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim itu, Abdul Madjid juga menjelaskan bahwa kalangan pondok pesantren juga tidak luput dari antaran peredaran narkoba. Bahkan sudah ada sejumlah santri dan pengasuh pondok pesantren di Jawa Timur yang ketahuan mengkonsumsi narkoba.

Madjid juga sempat memaparkan data peredaran narkoba di Jawa Timur hasil operasi Polda Jatim pada tahun 2007 hingga 2008.

Menurut dia, pada tahun 2007 lalu, kasus narkoba di Jatim mencapai 2.118 kasus, dan pada tahun 2008 mencapai 2.238 kasus.

"Jadi ada tren peningkatan dari tahun ke tahun, dan ini tentunya menjadi tugas kita semua dan adik-adik yang ada disini," kata Madjid kepada perwakilan siswa SMA/SMK dan MA dan juga hadir mengikuti sosialisasi penanggulangan peredaran narkota di pendopo Sampang, Selasa. (Ant/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010