Jakarta (ANTARA News) – Hasil analisis media dari Indobarometer terhadap para petinggi negara menempatkan Ketua DPR RI Marzuki Alie meraih porsi pemberitaan terbesar dibanding petinggi negara lain seperti Pramono Anung, Taufik Kiemas, Priyo Budi Santoso, Irman Gusman, Taufik Kurniawan dan Anis Matta.

Direktur Eksekutif Indobarometer M Qodari di Jakarta, Rabu, menjelaskan, waktu pengumpulan data dilakukan 29 Maret–18 April 2010. Teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan dan menganalisa semua artikel tentang Marzuki Alie, Pramono Anung, Taufik Kiemas, Priyo Budi Santoso, dan lainnya.

Dari 119 artikel yang dimuat enam surat kabar nasional, yakni Indo Pos, Rakyat Merdeka, Media Indonesia, Republika, Suara Pembaruan dan Kompas, menunjukkan Marzuki Alie diberitakan dalam 38 artikel atau sebesar 31,9 persen, disusul Pramono Anung 37 artikel (31,1 persen), Taufik Kiemas 28 artikel (23,5 persen).

Selanjutnya Priyo Budi Santoso 7 artikel (5,9 persen), Irman Gusman 4 artikel (3,4 persen), Taufik Kurniawan 3 artikel (2,5 persen) dan Anis Matta 2 artikel (1,7 persen).

"Yang dimaksud artikel adalah semua jenis tulisan yang ada di surat kabar, mencakup berita, opini, editorial, dan lainnya. Penelitian dan analisis selanjutnya difokuskan pada lima aspek, yakni frekuensi artikel, penempatan artikel, tema artikel, sentimen artikel, dan narasumber artikel," kata Qodari.

Surat kabar yang paling banyak menurunkan artikel Marzuki Alie, kata Qodari, adalah Indo Pos sebanyak 34,2 persen, sedangkan surat kabar yang paling banyak menurunkan artikel Taufik Kiemas adalah Suara Pembaruan sebanyak 39,3 persen.

Surat kabar yang paling banyak menurunkan artikel Pramono Anung adalah Indo Pos, sebanyak 27,0 persen, sedang artikel negatif Marzuki Alie antara lain berisi tentang komentar para pengamat dan fungsionaris Partai Demokrat yang menilai kans Marzuki Alie maju menjadi kandidat ketum Demokrat sedikit dibanding rival lainnya.

Pada kesempatan terpisah, pengamat politik UI Boni Hargens menegaskan porsi pemberitaan yang diraih sejumlah petinggi Negara itu merupakan bentuk interaksi mereka terhadap publik. Sehingga ukuran besar-kecilnya maupun positif-negatifnya akan terlihat.

"Porsi pemberitaan ini penting buat mereka (petinggi negara-politisi, Red) untuk lebih meningkatkan kualitas dan membenahi sisi politiknya masing-masing untuk meraih dukungan lebih besar dari masyarakat," ulas Boni.

Sementara, menanggapi besarnya porsi pemberitaan terhadap Ketua DPR RI yang juga fungsionaris Partai Demokrat Marzuki Alie, Boni menyatakan, belakangan Marzuki Alie memang menjadi figur sentral yang memiliki daya tarik sebagai narasumber berita.

Menyusul kiprahnya sebagai ketua DPR RI hingga pencalonan dirinya sebagai kandidat ketua umum Partai Demokrat. "Siapa pun yang menjadi sumber pemberitaan, pasti memiliki porsi khusus di mata media dan publik.

"Ia (Marzuki Alie -red) dianggap kompeten, baik secara posisi jabatan maupun kapasitas dirinya. Sedangkan pemberitaan, menjadi ukuran sejauh mana figur tersebut diterima di mata publik," demikian Boni.
(Ant/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010