PBB (ANTARA News/AFP) - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad hari Rabu mengajukan permohonan visa AS untuk memimpin delegasi negaranya menghadiri konferensi peninjauan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT) di PBB pekan depan, kata beberapa pejabat kedua negara itu.

Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton termasuk diantara lebih dari 30 menlu yang akan menghadiri pembukaan Senin konferensi itu, yang diadakan setiap lima tahun.

Di Washington, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Philip Crowley mengatakan, permohonan visa Ahmadinejad diterima Rabu pagi melalui Swis, yang mewakili kepentingan AS di Iran karena Washington tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Teheran.

Selaku negara tuan rumah PBB, AS tidak akan "menghalangi" jika pemimpin Iran itu ingin pergi ke New York untuk memimpin delegasinya pada konferensi itu, kata Crowley.

Pejabat Iran Mohammed Baksahraee mengatakan kepada AFP dari misi tetap Iran di PBB di New York, Ahmadinejad "diperkirakan menghadiri pertemuan (NPT) itu," dan akan memimpin delegasi Iran.

Crowley menyatakan, ia berharap Iran memainkan "peranan konstruktif" dalam konferensi itu meski mereka telah membangkang tuntutan internasional agar menghentikan program nuklirnya.

Ketegangan menyangkut program nuklir Iran memuncak setelah mereka menolak perjanjian nuklir yang ditengahi badan atom PBB dan juga mengumumkan rencana untuk membangun pabrik pengayaan uranium baru.

AS, Israel dan sejumlah negara Barat menuduh Iran menggunakan program nuklirnya sebagai selubung untuk membuat senjata atom, namun Teheran bersikeras bahwa program nuklirnya hanya untuk kepentingan sipil damai. (M014/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010