Rupiah bergerak lamban dan dalam kisaran sempit, meski banyak faktor positif yang memungkinkan membuat rupiah menguat.
Menurut analis valas Sinarmas Sekuritas, Alfiansyah, rupiah yang masih berpeluang menguat, pergerakannya tertahan di kisaran level itu karena adanya intervensi Bank Indonesia yang menghendaki rupiah berada dalam kisaran 9.000 per dolar AS.
Pekan depan rupiah masih berpeluang besar untuk lebih kuat karena dana asing yang masuk ke pasar Indonesia terus mengalir, dibuktikan dengan menguatnya saham-saham di bursa Indonesia yang membuat indeks mencapai level tertinggi.
"Kalau nilai rupiah terapresiasi seperti sekarang yang diuntungkan adalah importir, tapi bagi eksportir merugikan," kata Deputi Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM, Choirul Djamhari.
(T.h-CS/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010