Athena (ANTARA News) - Pemerintah Yunani, Sabtu, mencapai kesepakatan dengan Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional tentang paket dana talangan untuk membantu negara itu keluar dari krisis utangnya.

Sumber di Kementerian Keuangan Yunani menyebutkan, para juru runding dari ketiga pihak merampungkan pembicaraan mereka Sabtu malam setelah mereka mencapai kesepakatan itu.

Perdana Menteri Yunani, George Papandreou, akan mengumumkan rincian paket dana talangan itu Minggu pagi waktu setempat.

Pada 27 Maret lalu, Dana Moneter Internasional (IMF) sudah memberikan sinyal dukungan konkritnya.

Bahkan, menurut laporan "Financial Times", IFM mempertimbangkan untuk menaikkan sumbangannya bagi dana talangan Yunani sebesar 10 miliar euro.

Mengutip kalangan bankir senior dan pejabat pemerintah di Washington dan Athena, suratkabar itu melaporkan bahwa IMF membahas kemungkinan menaikkan sumbangannya bagi paket bantuan ekonomi Yunani senilai 25 miliar euro itu.

Sejauh ini, total nilai paket bantuan ekonomi untuk membantu Yunani keluar dari krisis utangnya itu sudah mencapai 45 miliar euro.

Dari total dana yang diperlukan itu, IMF bersedia menalangi sepertiganya sedangkan sisanya ditanggung negara-negara anggota UE.

Menurut seorang analis keuangan di Athena, dana talangan itu bisa saja disediakan di bawah pinjaman terencana tiga tahun.

"Dana yang kini ada untuk Yunani mencapai 25 miliar euro, dan penyediaan dana tambahan sedang dibicarakan," katanya.

Sebelumnya, Ketua IMF, Dominique Strauss-Kahn, mengatakan, Yunani menghadapi "kondisi yang tidak dapat dipertahankan" jika tidak segera dibantu dana talangan agar tetap mampu membayar hutang-hutangnya.

"Jika kita tidak membantu, Yunani akan berada dalam kondisi yang tidak dapat dipertahankan," katanya dalam wawancara dengan Suratkabar Prancis, "La Tribune" pekan ini.

Para pejabat Yunani telah mengingatkan bahwa negara mereka tidak mampu memenuhi tenggat waktu pembayaran utang jika tidak mendapatkan pinjaman dana talangan dalam tiga minggu mendatang.

Lembaga pemeringkat "Standard & Poor`s" bahkan telah pun menurunkan peringkat utang negara Yunani ke status "sampah".

Drama krisis hutang Yunani itu merupakan krisis terbesar dalam 11 tahun sejarah euro.

Kondisi itu membuat khawatir sejumlah negara anggota Uni Eropa lain yang perekonomiannya lemah dan sedang berjuang keras untuk keluar dari defisit anggaran dan hutang.

Para analis kritis melihat keterlibatan IMF dalam membantu Yunani keluar dari krisis utangnya itu justru melemahkan kredibilitas zona euro.

Bagi Ketua Komisi Eropa Jose Manuel Barroso, permohonan Yunani untuk mendapatkan paket bantuan itu "baik bagi Yunani dan baik pula bagi stabilitas zona euro." (/R013/Z002)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010