Kairo (ANTARA News) - Polisi Mesir menangkap seorang pemrotes ketika terjadi unjuk rasa pro-reformasi pemerintahan yang berlangsung di pusat kota Kairo, Senin, kata seorang perwira kepolisian.

Lebih dari 100 pemrotes dan anggota parlemen dari oposisi dikepung polisi anti-huru hara sebelum mereka long march menuju gedung parlemen di Distrik Garden City, pusat kota Kairo.

Salah satu pemrotes, seorang pria, ditangkap polisi dan kini masih ditahan, kata seorang perwira kepolisian kepada AFP.

Demonstrasi, yang merupakan aksi terbaru di ibu kota Mesir, menyuarakan pemilihan umum yang adil, juga pencabutan pemberlakuan undang-undang negara dalam keadaan darurat dan reformasi konstitusi.

Sekitar 15 anggota parlemen, yang umumnya berafiliasi dengan organisasi terlatang, Ikhwanul Muslimin, mengatakan mereka meminta parlemen untuk pencabutan keadaan darurat yang diberlakukan sejak kelompok Islam garis keras membunuh Presiden Anwar Saddat pada 1981.

Para pemrotes juga meneriakkan yel-yel "Turunkan Mubarak."

Presiden Hosni Mubarak telah berkuasa di Mesir sejak 1981 dan belum mengatakan apakah ia akan mencalonkan diri lagi dalam pemilihan presiden pada 2011.

Para pemrotes, yang biasanya diorganisir oleh kelompok kecil oposisi sekuler, mendapat momentum sejak mantan Ketua Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Mohammed ElBaradei kembali ke negara itu pada Februasi untuk mendorong reformasi.

Mereka biasanya mereka menarik perhatian puluhan atau ratusan orang, namun Mahmud el-Khodiry, mantan hakim pengadilan dan reformis yang menghadiri unjuk rasa pada Senin, mengatakan jumlah pengikut mereka dalam unjuk rasa relatif kecil karena khawatir ditembak mati oleh aparat keamanan.

"Jumlah kami belum besar," kata Khodiry dan menambahkan, "Kami masih dilarang berdemonstrasi selama 60 tahun dan orang-orang takut kepada polisi."

Polisi menabrak satu orang dalam demonstrasi bulan lalu dan menangkap sejumlah pengunjuk rasa.Pihak keamanan juga menyita sejumlah kamera dari para wartawan.
(M043/B002)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010