Kuala Lumpur (ANTARA) - Sebuah pesawat ringan jenis Beechcraft model 35 bonanza yang dinaiki dua orang warga Singapura melakukan pendaratan darurat di jalan raya tol dekat Sedenak, Negara Bagian Johor, Malaysia, Minggu pagi.

"Menara Kontrol Lalu Lintas Udara CAAM Johor menerima panggilan pada pukul 10.40 pagi dari pilot pesawat yang memohon untuk kembali ke Lapangan Terbang Internasional Senai, Johor Bahru karena menghadapi masalah teknis," ujar CEO Otoritas Penerbangan Sipil (CAAM) Malaysia Kapten Chester Voo di Kuala Lumpur, Minggu.

Dia mengatakan pesawat pribadi yang dikendalikan oleh Premier Air Singapora tersebut berada dalam penerbangan dari Lapangan Terbang Internasional Senai ke Negara Bagian Melaka.

"Dua pilot warga negara Singapura dilaporkan berada di dalam keadaan yang stabil dan pesawat telah dipindahkan ke lokasi yang tidak menghalangi lalu lintas di tol," katanya.

Dia mengatakan pasukan pencari dan penyelamat telah menyelesaikan semua tugas yang diperlukan.

"Penyelidikan akan dilakukan oleh Biro Penyelidikan Kecelakaan Udara di bawah Kementerian Transportasi Malaysia," katanya.

Sementara itu pada 8 November, dua helikopter yang sedang melakukan latihan penerbangan saling bertabrakan hingga mengakibatkan dua orang meninggal dunia.

Kecelakaan helikopter itu terjadi di Taman Melawati, Kuala Lumpur, pada jam 11.50  dengan melibatkan dua helikopter (9M-HCA & 9MHCB) jenis G2CA.

Kedua helikopter sedang melakukan latihan penerbangan dan lepas landas dari Lapangan Terbang Sultan Abdul Aziz Shah (LTSAAS), Subang, bersama empat orang kru.


Baca juga: Kemenhub Malaysia: Dua helikopter tabrakan, dua orang meninggal

Baca juga: Keluarga korban MH370 ke AS untuk gugat Boeing

Baca juga: Veteran Hollywood galang dana untuk filmkan tragedi MH370


 

Pesawat Militer AS Mendarat Darurat di Aceh

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020