Jember (ANTARA News) - Sebagian siswa sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiah (MI) negeri dan swasta di Kabupaten Jember, Jawa Timur tidak hadir atau absen dalam ujian akhir sekolah berstandar nasional (UASBN) karena menikah.

Kepala Bidang TK/SD Dinas Pendidikan (Dispendik) Jember, Jumari, Selasa, mengatakan, sedikitnya 125 siswa dari 38.945 siswa SD dan MI negeri/swasta di Kabupaten Jember tidak hadir dalam UASBN hari pertama (4/5).

"Siswa yang tidak hadir sebanyak 125 anak dengan rincian delapan siswa sakit, 10 siswa menyampaikan izin tidak ikut UASBN, dan 107 siswa absen tanpa keterangan yang jelas," katanya.

Ia menjelaskan, dari 107 siswa yang absen tanpa keterangan yang jelas, tercatat beberapa siswa di antaranya menikah dan meninggal dunia.

"Kami belum mengetahui secara pasti, berapa siswa yang menikah sebelum UASBN. Informasi yang didapat Dispendik menyebutkan beberapa siswa SD dan MI memang ada yang menikah sebelum ujian," katanya.

Ia menyayangkan siswa yang tidak ikut UASBN karena alasan yang tidak jelas, sehingga siswa tersebut tidak bisa mendapatkan ijazah kelulusan SD.

"Saya meminta seluruh sekolah untuk menelusuri siswa yang tidak ikut UASBN dan melakukan evaluasi, khususnya siswa yang absen tanpa keterangan yang jelas," katanya.

Pihak sekolah, katanya, sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membujuk orang tua dan siswa yang bersangkutan supaya mengikuti UASBN.

"Kami tidak bisa berbuat banyak terhadap orang tua siswa yang memiliki kesadaran pendidikan yang rendah, sehingga anaknya menikah sebelum ikut UASBN. Alasan mereka biasanya karena faktor ekonomi," katanya.

Jumlah siswa yang tidak hadir dalam UASBN 2010 di Jember menurun dibandingkan dengan tahun 2009 yang mencapai 180 siswa.

"Bagi siswa yang tidak ikut UASBN utama bisa mengikuti UASBN ulangan yang akan digelar pekan depan," ujarnya.
(T.E011/R014/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010