Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat Selasa akan mengupayakan solusi yang bisa diterima kedua pihak mengenai pangkalan Amerika Serikat di Jepang, setelah Perdana Menteri Yukio Hatoyama mengeluarkan seruan-seruan akan memindahkan pangkalan tersebut di luar pulau Okinawa.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Philip Crowley, mengatakan AS memahami betapa masalah itu kompleks dan sulit, dalam memutuskan masa depan Futenma, pangkalan marinir AS di Okinawa, sebagaimana dikutip dari AFP.

"Kami sangat berterimakasih atas dukungan bahwa kami diterima oleh rakyat Jepang dan Okinawa selama beberapa dasawarsa," kata Crowley kepada para wartawan.

"Kami berkomitmen untuk mendapatkan pemecahan yang bisa memadukan kepentingan persekutuan kami, sekaligus meminimalisasikan dampaknya terhadap Jepang dan rakyatnya," katanya.

Dia mengatakan, AS terus melakukan pembahasan-pembahasan dengan Jepang dan akan menunggu rencana-rencana Hatoyama mengenai Futenma, yang dia janjikan pada akhir Mei.

"Kami akan terus melakukan proses ini sampai kami mencapai keberhasilan," kata Crowley.

Okinawa adalah rumah bagi lebih separoh dari 47.000 tentara AS di Jepang, yang kadangkala menimbulkan perselidihan dengan beberapa anggota masyarakat setempat, yang mempersalahkan tentara untuk kebisingan dan kejahatan.

Berdasarkan perjanjian 2006, Futenma akan dipindahkan ke wilayah yang lebih terpencil di Okinawa, sebagai bagian dari kesepakatan bahwa sekitar 8.000 prajurit marinir akan dipindahkan ke wilayah AS di Guam.

Koalisi cenderung kiri Hatoyama berhasil menyisihkan konservatif yang lama berkuasa pada pemilu Agustus, dan berjanji akan meninjau kembali perjanjian, dan beberapa pendukungnya meminta Futenma komplit dipindahkan dari Okinawa.

Namun Hatoyama berkunjung ke Okinawa Selasa dan menyatakan penyesalan, bahwa dia tak bisa memindahkan Futenma seluruhnya di luar pulau, yang memicu kemarahan di kalangan pendukungnya.

AS telah menegaskan bahwa perjanjian 2006 adalah cara terbaik bagi kedua negara untuk mempertahankan kawasan, dan meringankan beban Okinawa.

AS menyatakan perjanjian bertujuan untuk mempertahankan Jepang berdasarkan persekutuan yang ditempa setelah Perang Dunia II, ketika Tokyo mencabut haknya untuk memelihara militer.
(H-AK/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010