Brussels (ANTARA News/AFP) - Luksemburg mungkin terkaya di antara negara Eropa berkat ketentuan rahasia perbankan, tapi sekalipun demikian tidak dapat melarikan diri dari putaran pengetatan utang publik, perdana menteri mengatakan Rabu.

Jean-Claude Juncker, yang juga bertindak sebagai kepala keuangan untuk 16 negara Uni Eropa yang memiliki mata uang euro di bawah tekanan, menyajikan kepada parlemen Luksemburg dengan rencana untuk membersihkan negara dari defisit pada 2014.

"Tujuan kami adalah untuk mengalami defisit anggaran sebesar nol pada tahun 2014," kata Juncker kepada anggota parlemen.

Menurut angka Uni Eropa yang baru dirilis pada Rabu, defisit Luksemburg akan mencapai 3,5 persen pada 2010 - yang merupakan setengah persentase poin di atas persetujuan batas blok dimana Juncker sebagai presidennya.

"Kalau terus seperti itu, Komisi Eropa akan mengambil tindakan terhadap Luksemburg atas defisit yang berlebihan," kata dia.

Juncker meminta orang untuk menunjukkan "sedikit keberanian" saat ia menjelaskan langkah-langkah termasuk membekukan upah sektor publik untuk tiga tahun berikutnya dan mengakhiri pembayaran dukungan keluarga.

Saat ini, pembayaran tunjangan anak dapat diterima sampai dengan usia 27 tahun di Luksemburg jika anak masih dalam pendidikan.

Juncker juga menaikkan batas tertinggi pajak dari 38 persen menjadi 39 persen, memperkenalkan 0,8 persen `pajak krisis,` yang akan dikenakan pada semua pendapatan, baik dari upah atau penghasilan investasi, selain dari pembayaran jaminan sosial, dan menaikkan tingkat dari pajak solidaritas dari 2,5 persen menjadi 4,0 persen untuk rumah tangga dan dari 4,0 persen menjadi 5,0 persen untuk bisnis.

Bonus Perbankan juga dalam pemandangan Juncker.

"Bank-bank dan perusahaan besar harus mengerti bahwa sekarang bukanlah waktu untuk membayar orang bonus besar, masyarakat tidak akan lagi menerima itu," ia menambahkan. (A026/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010