Jakarta (ANTARA News) - Tujuh orang yang diduga teroris yang ditangkap Detasemen Khusus 88 Mabes Polri pada Kamis (6/5) petang dikenal di lingkungan sekitar tempat tinggal mereka tidak pernah bermasalah dengan warga setempat.

"Mereka baik-baik dan tidak pernah bermasalah dengan warga," kata Ketua RT 07/03 Kelurahan Pejaten Barat, Pasar Minggu, Muchtar Saleh, kepada wartawan di Jakarta, Jumat.

Menurut Muchtar, rumah yang ditinggali tujuh orang tersebut kerap dijadikan tempat pengajian dan mereka juga kerap mengikuti acara pengajian di Bogor.

Selain itu, ujar dia, mereka juga pernah mendirikan semacam tempat pendidikan untuk ilmu keagamaan tetapi tidak ada warga sekitar yang mendaftar.

Secara keseluruhan, Muchtar menyebutkan bahwa perilaku ketujuh orang yang mengontrak sejak Oktober 2008 tersebut memang tertutup dengan warga.

Setiap lebaran, mereka sering terlihat menjajakan hewan kurban seperti kambing yang juga kerap diminati masyarakat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, petugas Densus 88 melakukan penggerebekan dan menangkap ketujuh orang tersebut di Jl Warga No 65 pada Kamis (6/5) petang.

Sedangkan rumah yang menjadi lokasi penggerebekan terkunci rapat dengan gembok dan tidak dipasangi garis kepolisian sebagaimana lazimnya yang dilakukan aparat di TKP.

Namun, hingga berita dibuat masih belum ada pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Mabes Polri akan hal penggerebekan tersebut.
(M040/B010)

(T.M040/B/A041/A041) 07-05-2010 11:30:56

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010