Jakarta (ANTARA News) - Pejabat sementara (Pjs) Gubernur Bank Indonesia (BI), Darmin Nasution, mengatakan bahwa pelemahan rupiah terhadap dolar AS karena kepanikan pasar terhadap potensi penyebaran krisis Yunani.

"Ini fenomena global ketidakpastian atas krisis Yunani kuatir menyebar ke negara lain yang membuat panik pasar," kata Darmin, di Jakarta, Jumat.

Pada perdagangan Jumat pagi kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta merosot mendekati Rp9.300 per dolar, karena pelaku menjual rupiah untuk membeli dolar.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar melemah 95 poin menjadi Rp9.265 hingga Rp9.275 per dolar dibanding penutupan sebelumnya.

Menurut Darmin, kepanikan pasar ini juga dipicu oleh merosot perdagangan saham di Wall Street karena pengaruh krisis Yunani tersebut.

Indeks Dow Jones mengalami koreksi turun 347,80 poin (3,20 persen ke posisi 10.520,32.

Darmin menegaskan bahwa kondisi ini karena pelaku pasar panik dan menempatkan dananya yang lebih aman.

Dia juga menegaskan bahwa kondisi ini tidak hanya menimpa Indonesia, negara-negara lain pun mengalami kondisi serupa.

Pjs gubernur BI ini juga menegaskan bank sentral akan berada di pasar agar rupiah tidak mengalami koreksi yang tajam. "Sejak dua hari lalu kami sudah mengikuti ini, jangan sampai rupiah bergerak terlalu ekstrim," katanya.
(T.J008/F004/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010