Yogyakarta (ANTARA News) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan keberhasilan menciptakan prototipe mobil hemat energi "Semar" karya mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang diikutkan pada lomba Shell Eco Marathon (SEM) 2010 di Sepang, Malaysia, 8-20 Juli perlu didiukung dan dihargai.

"Sebab sebagai suatu proses kelimuan, karya mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang baru pertama kali ini sangat memerlukan dukungan.Saya kira spirit ini perlu tetap dibangun. Mereka baru pertama kali tetapi ini sebagai suatu proses keilmuan yang perlu dukungan dan dihargai," katanya ketika menerima 13 anggota Tim Semar dan Dr. Jayan Sentanuhady selaku dosen pembimbing, di Kepatihan Yogyakarta, Sabtu.

Pada kesempatan itu Sultan HB X mengapresiasi kerja keras para mahasiswa UGM tersebut dan menyatakan jika nanti berhasil menang agar tidak sombong, karena harus berusaha lagi agar semakin baik. Kalaupun nanti gagal harus dijadikan cambuk untuk memperbaiki diri.

"Kita harus menghargai proses, karena melalui proses akan dihasilkan sesuatu yang lebih baik. Kegagalan karena kita belum menguasai hal-hal tertentu. Saya berharap keberhasilan menciptakan mobil ini dapat berkelanjutan, bahkan dengan produk-produk lainnya. Tidak harus mobil," kata Sultan.

Menurut dia saat ini bangsa Indonesia terlalu bangga menjual produk-produk asing untuk dikonsumsi bangsa sendiri dan justru selama ini tidak pernah membicarakan tentang daya saing produk. Lembaga riset di Indonesia kebanyakan tidak memiliki arah yang jelas.

"Masalah riset tidak tidak ada pembagian yang jelas antara lembaga penelitan pusat, daerah dan perguruan tinggi. Banyak produk penelitian dan teknologi yang dihasilkan namun masih banyak diperlukan persyaratan lain, agar produk-produk tersebut dapat diaplikasikan," katanya.

Dr. Jayan Sentanuhady melaporkan pada event SEM yang akan diselenggarakan di Sirkuit Sepang, Malaysia, Indonesia diwakili empat perguruan tinggi, yaitu UGM, ITS, UI dan ITB. Tim Semar UGM mengikuti lomba klasifikasi prototipe mobil hemat energi.

"Waktu yang masih tersisa akan dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas prototipe mobil tersebut , sehingga lebih kompetitif. Saat ini berat mobil masih 37 kg, ditargetkan akan lebih ringan lagi menjadi sekitar 30 kg, sehingga akan lebih irit bahan bakar.Targetnya, setiap satu liter premium dapat menempuh jarak 370 km," kata Dr. Jayan Sentanuhady.

Sementara itu Ketua Tim Semar Teofilus Hartono mengatakan, mereka mengikuti lomba karena termotivasi untuk memulai sesuatu yang aplikatif, walaupun itu bukan sesuatu yang besar. Tim terdiri dari mahasiswa Teknik Mesin dan Teknik Industri, terdiri beberapa angkatan.

"Tokoh pewayangan Semar digunakan untuk nama prototipe mobil hemat energi itu karena tim ingin mengangkat budaya Indonesia ke kancah Internasional. Kami ingin berbuat sesuatu yang aplikatif. Walau kecil, tapi harus mulai, untuk ditingkatkan di masa mendatang," katanya.(Ant/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010