Bekasi (ANTARA News) - Iklim fundamental ekonomi Indonesia saat ini berjalan baik dan dikelola secara konservatif sehingga mampu melalui krisis ekonomi global yang berlangsung 2008, kata Wakil Presiden Boediono.

"Suasana ekonomi di luar negeri saat ini ada yang gunjang-ganjing, suasana keuangan di sejumlah negara maju jelek tapi bersyukur tidak merembet ke Indonesia," kata Wapres Boediono saat dialog dengan para pekerja di Kawasan Industri MM2010 Cikarang, Bekasi.

Hal tersebut dikemukakan Wapres usai melepas gerak jalan sehat 2010 dengan tema Sinergi Tripartit Untuk Negeri, yang juga dihadiri Menakertrans Muhaimin Iskandar.

Menurut Wapres,dirinya percaya bahwa dengan fundamental ekonomi yang baik serta konservatif yang saat ini dijalankan Indonesia, maka ekonomi Indonesia tidak ikut-ikutan jatuh.

Dia mengatakan, sejumlah negara Barat, seperti Yunani misalnya, saat ini mengalami krisis ekonomi sehingga ikut berdampak terhadap perekonomian di negara sekitarnya yang selama ini tercatat sebagai negara maju.

"Saya sering mendengar kritikan, Pak Boediono terlalu konservatif dalam menjalankan moneter keuangan. Tapi itu ternyata baik dan APBN kita kuat," tegas Wapres.

Boediono meyakinkan bahwa kebijakan ekonomi dan moneter dijalankan secara hati-hati dan konservatif.

"Insya Allah kebijakan kita selama ini dapat berjalan baik," kata Wapres.

Sekalipun fundamental ekonomi berjalan baik, ingat Wapres, pemerintah dan masyarakat tetap berjalan hati-hati serta jangan membuang energi yang tidak perlu, sehingga justru membuat perekonomian tidak baik.

Dia mencontohkan, ibarat dalam satu kapal maka semua pihak jangan ada yang ribut sehingga bisa berjalan baik, jangan seperti negara lain.

"Kapal kita satu dan kita harus berbuat baik dan jangan berbuat baik. Kalau tidak maka kita juga akan ikut-ikutan tidak baik seperti negara lain," ingat Wapres.

Untuk itu, Wapres mengajak semua komponen bangsa untuk bersama-sama memajukan perekonomian bangsa dengan mengedepankan dialog jika menemui masalah.
(T.A025/A011/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010