Pemain-pemain jalanan

Maradona mengatakan bahwa dia dipengaruhi oleh pemain-pemain jalanan sebelumnya seperti George Best dari Manchester United, yang tahu bahwa taktik tidak berarti apa-apa jika Anda bisa melakukan semuanya sendirian.

"George menginspirasi saya sewaktu saya masih muda," kata Maradona ketika legenda Irlandia Utara itu meninggal dunia.

"Dia flamboyan dan menarik serta mampu mengilhami rekan-rekan satu timnya. Saya sebenarnya beranggapan kami berdua dua pemain yang sangat mirip - penggiring bola yang mampu menciptakan momen-momen ajaib."

Tentu saja, pemain Argentina lainnya, Lionel Messi adalah bukti bahwa sistem akademi tidak serta merta menghilangkan keajaiban itu.

Messi meninggalkan tanah airnya dalam usia 12 tahun untuk bergabung dengan akademi La Masia Barcelona dan akan sulit mengatakan keterampilan menggiring bolanya terkikis oleh akademi itu.

Prancis, juara dunia saat ini, diberkati dengan sejumlah talenta yang muncul dari "Banlieues" (pinggiran kota Paris) atau tempat-tempat seperti Bondy, di luar ibu kota di mana Kylian Mbappe mengasah keterampilan menggiring bolanya.

Dari Ferenc Puskas menendang bola terbuat dari kain di reruntuhan Budapest pasca Perang Dunia Kedua, Eusebio dari Benfica yang bermain tanpa alas kaki di Mozambik, hingga Wayne Rooney yang bermain di area bermain aspal kecil di Croxteth, Liverpool, fasilitas-fasilitas paling dasar telah menghasilkan sejumlah bakat sepak bola yang paling menarik.

Pemain sayap Inggris dan Borussia Dortmund Jadon Sancho adalah salah satu dari sejumlah pemain yang muncul dari kancah sepak bola kandang di London selatan.

"Semua orang mengekspresikan dirinya sendiri dan begitulah cara orang mempelajari keterampilannya. Sepak bola jalanan membuat Anda tidak takut kepada siapa pun," kata Sancho.

Mungkin karena tidak adanya rasa takut ini, kesediaan mengambil risiko telah menghubungkan semua pemain jenis ini yang membuat mereka menjadi para pemain siap pakai.

"Saya Maradona, yang menciptakan gol, yang membuat kesalahan. Saya bisa melakukan semuanya, saya punya bahu cukup besar untuk bertarung dengan siapa pun," kata Maradona suatu kali.

"Kalian bisa mengatakan banyak hal soal saya, tapi kalian tidak pernah bisa mengatakan saya tidak mengambil risiko."

Baca juga: Selamat jalan, pemilik "Tangan Tuhan"!
Baca juga: Maradona, legenda sepak bola itu juga pejuang kaum tertindas
 

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2020