Jakarta (ANTARA News) - Rata-rata penggunaan pulsa (ARPU) pelanggan Indosat naik 7,7 persen sehingga mendongkrak laba bersih perusahaan itu menjadi Rp285,9 miliar pada triwulan pertama tahun ini.

"Pencapaian pada triwulan pertama tahun ini merupakan bagian dari hasil strategi fokus pada nilai (pendapatan), yang kami jalankan," ujar Dirut PT Indosat Tbk Harry Sasongko di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan, sejak tahun lalu Indosat melakukan fokus pada upaya meningkatkan nilai (pendapatan) dengan berbasis pada peningkatan jumlah konsumen yang berkuatan. Dulu, diakuinya, hampir semua operator telekomunikasi, termasuk Indonesat , fokus pada upaya meraih jumlah pelanggan.

Akibatnya, lanjut dia, tarif telekomunikasi dibawah biaya, sehingga jaringan telekomunikasi penuh, sedangkan kemampuan operator melakukan investasi turun. "Indosat tidak mau begitu (lagi)," ujar Harry.

Oleh karena itu, pihaknya melakukan pengembangan bisnis ke arah pelanggan berkualitas dan loyal, mengingat pendapatan dan laba perusahaan sebesar 75 persen berasal dari bisnis selular.

Apalagi, lanjut Harry, dalam 2-3 tahun terakhir ARPU di Indonesia mengalami penurunan dari rata-rata 20 dolar AS atau sekitar Rp200 ribu menjadi 3,5 dolar AS atau sekitar Rp33 ribu.

Pada triwulan I 2010, laba bersih Indosat melonjak 139,2 persen menjadi Rp285,9 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp119,5 miliar. Sedangkan pendapatan operasional naik 2,6 persen menjadi Rp4,73 triliun.

Jumlah pelanggan pun mengalami peningkatan sebesar 18 persen menjadi 39,1 juta pelanggan dari total tahun lalu sebanyak 33,3 juta dan pelanggan 3.5G naik 118, 5 persen menjadi 756 ribu dari tahun lalu sebesar 346.000 pelanggan.

Capex


Lebih jauh Harry menjelaskan pihaknya akan fokus untuk meningkatkan kualitas jaringan yang tinggi dengan pembelanjaan modal (capex) sebesar 1 miliar hingga 1,2 miliar dolar AS dan mengalokasi belanja modal sebesar 550 juta sampai 700 juta dolar AS.

"Belanja modal tetap tumbuh, hanya kami akan lebih hati-hati dalam pengeluarannya agar lebih tepat guna, tepat waktu, dan efisien, guna mengurangi tingkat kebocoran," ujarnya. Capex, lanjut dia, sebagian besar atau di atas 70 persen akan dimanfaatkan untuk modernisasi jaringan, peralatan, dan backbone.

Saat ini Indosat telah menggandeng Sony Ericsson untuk modernisasi piranti jaringan "base transmission reciever (BTS). Harry memperkirakan dampak modernisasi jaringan tersebut akan mulai dirasakan pada pada September 2010. "Hasilnya (modernisasi jaringan) akan mulai terlihat pada Lebaran," katanya.

Menanggapi pertanyaan apakah modernisasi jaringan akan mengubah kebijakan tarif telekomunikasi Indosat, Harry secara diplomatis mengatakan akan berupaya menerapkan tarif yang tepat untuk konsumen berkualitas yang dibidik perusahaan telekomunikasi itu.

(T.R016/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010