Washington (ANTARA News) - Badan Pengawas Pasar Modal AS (SEC) dan para pemimpin bursa-bursa utama pada Senin setuju untuk memperkuat "circuit breakers" (pemutus kontak) setelah saham terjun yang belum pernah terjadi sebelumnya minggu lalu, kata SEC.

Ketua SEC Mary Schapiro melakukan sebuah pertemuan "konstruktif" pada pagi hari dengan para pemimpin dari enam bursa, termasuk New York Stock Exchange (NYSE) dan NASDAQ, serta Otoritas Regulator Industri Keuangan, komisi itu mengatakan dalam pernyataan singkat tertulis.

Pertemuan diadakan "untuk membahas penyebab kejadian pasar pada Kamis, faktor kontribusi potensial, dan kemungkinan reformasi pasar," katanya.

"Sebagai langkah pertama, para pihak menyepakati kerangka struktural, untuk disempurnakan pada hari berikutnya, untuk memperkuat pemutus kontak dan penanganan perdagangan yang salah."

Peserta lain dalam pertemuan SEC adalah bursa saham BATS, Direct Edge and International Securities Exchange (ISE) dan bursa opsi Chicago Board Options Exchange (CBOE).

SEC menyelidiki penyebab di balik terjunnya saham yang belum pernah terjadi sebelumnya pada Kamis di mana Dow Jones Industrial Average dalam waktu singkat menghapuskan miliaran dolar nilai saham.

Indeks saham blue-chip Dow turun hampir 1.000 poin karena pasar global yang bergolak oleh kekhawatiran bahwa krisis utang Yunani akan menyebar ke negara zona euro lainnya dan menggagalkan pemulihan ekonomi global.

Kisaran liar sementara yang diukir Dow, kehilangan lebih dari sembilan persen di NYSE, namun indeks agak pulih menjadi mengakhiri hari turun 3,20 persen.

Kecepatan kemerosotan Kamis memberikan kesan bahwa perdagangan keliru atau kesalahan komputer mungkin terlibat, kata pengamat.

Laporan media menyatakan bahwa seorang pedagang Citigroup tidak sengaja memasukan perdagangan senilai 16 miliar dolar, bukan 16 juta, di CME Group, Chicago Mercantile Exchange, yang dipecat oleh keduanya, CME dan Citi.

NYSE dan NASDAQ juga mengatakan tidak ada catatan kesalahan teknis atau "Glitches" selama perdagangan Kamis.

Pembuat undang-undang (DPR) telah meminta para kepala bursa untuk bersaksi pada panel jasa keuangan DPR pada Selasa.

AFP/A026/K004

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010