Jakarta (ANTARA News) - Kepala Desk Antiteror Kementerian Politik, Hukum dan Keamanan Ansyaad Mbai mengatakan, motif dan sasaran para teroris yang tertangkap beberapa pekan belakangan, masih sama yakni perubahan ideologi.

"Motif dan sasarannya, masih sama yakni mendirikan negara Islam dan menyerang siapa pun yang dianggap menghambat tercapainya motif serta cita-cita mereka, termasuk pejabat negara," katanya kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.

Ansyaad mengatakan, motif para teroris mendirikan negara Islam akan tetap mereka lancarkan dan siapa pun yang menentang seperti Islam moderat dan negara-negara sekuler akan diserang dan dijadikan target penyerangan.

Mereka tergabung dalam sel-sel atau kelompok-kelompok kecil namun langkahnya cukup frontal dan mematikan. "Meski tergabung dalam kelompok kecil namun, mereka memiliki jaringan internasional dan radikal," katanya.

Polisi Antiteror Kepolisian Negara RI kembali membekuk kelompok yang diduga terkait dengan terorisme pada Rabu dan Kamis (14/5) di beberapa wilayah. Sejauh ini, polisi menangkap 11 orang, 5 di antaranya tewas ditembak saat penyergapan.

Polri beralasan sasaran berusaha melawan saat hendak ditangkap sehingga terpaksa ditembak. Mereka diduga terlibat dalam pelatihan bersenjata di Aceh Besar pada Februari. Sejauh ini, tiga orang yang ditembak itu diduga Saptono, Maulana, dan Hasbi.

Kamis kemarin, tim polisi antiteror menggerebek kios setrum aki di RT 3 RW 6 Dusun Gondang, Desa Baki Pandeyan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, sekitar pukul 08.30. Polri menangkap tiga orang dalam operasi di lokasi itu.

Wakil Kepala Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Zainuri Lubis merinci, pada Rabu siang, polisi menembak mati tiga orang di Jalan Mayjen Sutoyo, Cililitan, Jakarta Timur. Pada petang harinya, polisi menyergap tiga orang di Cikampek, dua di antaranya ditembak mati.

Polisi juga menangkap dua orang di Bekasi dalam keadaan hidup. Dengan demikian, delapan orang dibekuk pada hari Rabu tersebut.

Pada Kamis, penyergapan berlanjut di kios setrum aki di RT 3 RW 6 Dusun Gondang, Desa Baki Pandeyan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, sekitar pukul 08.30. Polri menangkap tiga orang dalam operasi di lokasi itu.

Tiga orang yang ditangkap dalam keadaan hidup, diketahui warga bernama Erwin (22). "Mereka diduga masih terkait dengan kamp pelatihan bersenjata di Aceh. Perannya seperti penghubung, membantu perencanaan, dan termasuk menyiapkan senjata api," kata Zainuri.

Kepala Polri Bambang Hendarso Danuri mengatakan, operasi yang dijalankan polisi antiteror ini bagian dari kelanjutan operasi penggerebekan teroris di Aceh serta penangkapan 12 orang yang sebelumnya diduga terkait teroris sebelumnya di Jakarta dan Bekasi pada awal Mei.

Namun, Zainuri mengatakan, dari 12 orang yang ditangkap pada awal Mei tersebut, hanya tiga orang yang ditahan karena ada bukti awal keterlibatan terorisme, sementara dibebaskan.
(R018/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010