Jember (ANTARA News) - Seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) bernama Nurul Hidayatin, asal Desa Tegalsari, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Jatim, dilaporkan hilang di Singapura.

Keluarga TKI yang didampingi Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Jember mendatangi kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) setempat, Jumat, untuk mengadukan persoalan tersebut.

Ibu Nurul, Siti Rominah mengatakan, anaknya menjadi TKI di Singapura sejak Desember 2008 dan terakhir kali menelpon keluarga saat Hari Raya Idul Fitri 2009.

Nurul berangkat melalui Yayasan Sasana Bina Karya di Malang dan berada di penampungan yayasan selama tiga bulan. Sebelum berangkat ke Singapura, Nurul dikirim ke Medan oleh yayasan tersebut.

"Nurul menjadi pengasuh anak di Singapura, namun ia menceritakan kalau majikan perempuannya tidak suka dengan dia," kata Siti.

Selama bekerja di Singapura, Nurul tidak pernah mengirimkan uang untuk keluarga dan anaknya di Jember.

"Saya khawatir dengan keadaan Nurul di Singapura, sehingga saya minta bantuan Disnakertrans untuk melacaknya," paparnya.

Dia menilai calo dan Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) yang memberangkatkan Nurul tidak bertanggung jawab dan selalu menghindar saat ditanya tentang keberadaan anaknya itu.

"Saya ingin anak saya pulang ke Jember karena saya cemas tidak mengetahui kabar Nurul hingga kini," ujarnya lirih.

Ketua SBMI Jember Ahmad Mufti mengatakan, Nurul menjadi korban perekrutan TKI yang tidak sah karena calo yang memberangkatkan Nurul tidak memiliki izin merekrut TKI.

"Saya minta Disnakertrans menindak tegas calo yang tidak memiliki izin melakukan perekrutan TKI dan memberantas calo ilegal," kata Mufti.

Mufti mendesak Disnakertrans mencari informasi keberadaan TKI Nurul di Singapura dan menuntut PPTKIS yang memberangkatkan Nurul bertanggung jawab.

Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Pelatihan Produktifitas Disnakertrans Wiryo Agus Sanyoto bernaji menindaklanjuti permohonan keluarga TKI Nurul sesuai dengan kewenangan Disnakertrans.

"Kami akan mempelajari dulu pengaduan kasus TKI ini dan mencari keberadaan Nurul melalui KBRI di Singapura," paparnya.

C004/R007/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010