Kuala Lumpur (ANTARA News) - Duet baru Alvent Yulianto/Nova Widianto memastikan kemenangan tim Indonesia 3-1 atas Tim Jepang pada semifinal Piala Thomas, di Putra Stadium Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Jumat.

Pada penampilan pertama mereka, Alvent/Nova mengalahkan ganda Jepang Noriyasu Hirata/Hiroyuki Endo 21-14, 22-20 sekaligus memastikan tim Indonesia maju ke final untuk pertamakalinya sejak 2002.

Setelah tanpa kesulitan memenangi game pertama 21-14, ganda Indonesia tampak kesulitan menyudahi pertandingan ketika unggul 20-15 namun terkejar hingga 20-20.

"Kami agak lengah, karena sudah tahu bagaimana permainan mereka kami kira akan dengan mudah mengalahkan mereka," kata Nova sebelum pertandingan.

Tim Jepang sempat mencuri poin saat Indonesia memimpin 2-0, ketika tunggal kedua mereka Sho Sasaki mengalahkan Simon Santoso 19-21, 21-13, 11-21.

"Saya tidak merasakan beban apapun meskipun Indonesia sudah memimpin 2-0, justru menjadi tantangan buat saya, saya bermain seperti saat latihan," kata Sasaki soal kemenangannya di Putra Stadium, Bukit Jalil, Kuala Lumpur. Malaysia, Jumat.

Kemenangan itu membuat kedudukan 2-1 untuk Indonesia di semifinal Piala Thomas.

Sementara Simon mengakui bahwa disamping lawannya bermain bagus, ia bermain terlalu terburu-buru ingin menyerang, sehingga banyak melakukan kesalahan.

"Saya juga banyak ragu-ragu, mau bermain reli sering mati sendiri, mau menyerang, itu tipe yang dia sukai," kata Simon yang mengalami kekalahan pertama dari pemain Jepang tersebut dari empat pertemuan.

Sebelumnya, pasangan juara Olimpiade Beijing Markis Kido/Hendra Setiawan hanya membutuhkan waktu 23 menit untuk meraih kemenangan 21-9,21-11 atas Kenichi Hayakawa/Kenta Kazuno.

Kemenangan Kido/Hendra itu membawa tim Indonesia memimpin 2-0 atas Jepang pada semifinal Piala Thomas.

"Sejak awal kami tidak menganggap enteng lawan dan hanya fokus mengembangkan pola permainan kami," ujar Hendra Setiawan mengenai kemenangan mudah tersebut.

Kemenangan tersebut adalah keberhasilan kedua mereka atas pasangan Jepang tersebut setelah sebelumnya mereka juga unggul di Prancis Super Series 2009.

Adapun Hayakawa hanya menjawab pendek mengenai kekalahan dia dan pasangannya, "Lawan terlalu kuat, kami ingin melakukan yang terbaik tetapi tidak bisa," katanya.

Sebelumnya, juara Olimpiade Athena, Taufik Hidayat menyumbang angka pertama bagi Indonesia dengan mengalahkan Kenichi Tago 21-9, 21-14.

Usai memenangi game pertama dengan mudah dalam 14 menit, Taufik menghadapi perlawanan ketat pada game kedua sehingga kedudukan imbang hingga 10-10 sebelum melaju untuk menang.

"Saya rasa permainan saya dari hari ke hari semakin baik, sejak hari pertama melawan Australia, India dua kali dan sekarang Jepang," katanya.

Namun pada game kedua melawan Tago, Taufik mengaku bermain terlalu berhati-hati sehingga banyak melakukan kesalahan sendiri.

"Saya agak hati-hati dan ragu-ragu sejak awal game kedua sehingga banyak melakukan kesalahan sediri, tetapi saya tetap bisa mengendalikan permainan sehingga tidak banyak memberi poin untuk lawan," tambahnya.(*)
(F005/R009)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010