Tenggarong (ANTARA News) - Pasangan Rita Widyasari/Ghufron Yusuf dipastikan memenangi Pilkada Kabupaten Kutai Kartanegara 2010, berdasarkan rapat pleno penetapan rekapitulasi perhitungan suara Komisi Pemilihan Umum setempat, Sabtu.

Rita, anak sulung mantan Bupati Kutai Kartanegara Syaukani HR, yang berpasangan dengan Ghufron Yusuf berhasil mengungguli lima pasangan calon bupati dan wakil bupati lainnya dengan meraih 55,04 persen suara.

Sementara, anak Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak yang juga maju sebagai calon bupati, Awang Ferdian Hidayat didampingi Suko Bouno hanya mampu meraih 18,21 persen dan menempati posisi kedua.

Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Kaltim, Awang Dharma Bakti yang berpasangan Syaiful Aduar berada di posisi ketiga dengan perolehan 11,45 persen suara.

Dari 277.019 suara sah pada Pilkada Kutai Kartanegara yang berlangsung 2 Mei 2010, Rita Widyasari/Ghufron Yusuf berhasil memperoleh dukungan 153.602 suara, sementara Awang Ferdian Hidayat memperoleh 47.683 suara dan Awang Dharma Bakti hanya memperoleh 31.706 suara.

"Berdasarkan rekapitullasi perhitungan suara dari 1.247 tempat pemungutan suara (TPS) di 227 desa yang ada di 18 kecamatan di Kutai Kartanegara, pasangan calon bupati dan calon wakil bupati nomor urut enam yakni Rita Widyasari dan Ghufron Yusuf memperoleh suara terbanyak dengan 55,04 persen," ungkap Ketua KPU Kutai Kartanegara, Rinda Desianti di Tenggarong.

Hasil rapat pleno penetapan rekapitulasi perhitungan suara itu lanjut Rinda Desianti akan dibawa ke sidang paripurna DPRD Kutai Kartanegara.

"Jika tidak ada hambatan, pada 1 Juni 2010, Kutai Kartanegara sudah akan memiliki bupati dan wakil bupati baru periode 2010-2015," katanya.

Jumlah DPT (daftar pemilih tetap) Pilkada Kutai Kartanegara 2010-2015 sebanyak 431.783 namun hanya 65,60 persen atau 283.234 yang menggunakan hak pilihnya, sebanyak 6.215 di antaranya tidak sah.

"Pada Pilkada Kutai Kartanegara 20010 ini, terdapat 148.054 pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya," ujar Rinda Desianti.

Terdapat 77 dari 6.567 saksi yang tidak menandatangani hasil perhitungan suara itu kata Ketua KPU Kutai Kartanegara tersebut.

Sementara, anggota KPU Pusat I Putu Artha mengakui pelaksanaan Pilkada Kutai Kartanegara telah berlangsung aman dan lancar.

"Pilkada Kutai Kartanegara dan Riau merupakan dua daerah yang menjadi perhatian khusus kami KPU Pusat) karena memiliki potensi kerawanan. Namun, sampai saat ini, kami menilai pelaksanaan pesta demokrasi di kabupaten kaya ini sudah berjalan sesuai aturan KPU," ujar I Putu Artha.(*)
(T.A053/A041/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010