Peshawar, Pakistan (ANTARA News) - Orang-orang bersenjata di Pakistan barat laut Minggu membebaskan enam dari 13 pengelana sehari setelah mereka diculik di satu wilayah suku yang dikepung oleh kekerasan antar suku, kata seorang penjabat.

"Kami sedang berunding dengan para penculik dengan bantuan para ketua suku setempat" untuk membebaskan tujuh sandera lainnya, kata kepala pemerintah daerah, Khalid Omarzai, kepada AFP melalui telepon.

Ketiga belas pengelana itu diculik Sabtu ketika sedang naik tiga kendaraan dari Peshawar ke Parachinar, kota besar di wilayah suku Kurram, pada saat mereka dipergoki oleh sekitar 40 orang bersenjata, kata penjabat itu.

Dua pekerja dari perusahaan pemasok listrik milik negara di antara para sandera itu, yang hingga Minggu masih mereka kuasai, kata Omarzai.

Abdul Rashid, seorang petugas polisi di kota terdekat Hangu, Sabtu mengatakan, dia telah menerima informasi bahwa `jumlah penyandera 50 lebih` namun Omarzai belum bisa mengkonfirmasikan angka itu.

Omarzai mengatakan kepada AFP Sabtu, para sandera diculik pada saat pihak yang berwenang berusaha menempa perjanjian perdamaian antara masyarakat Sunni dan Syiah di daerah itu.

"Ini adalah usaha untuk mensabotase upaya-upaya perdamaian," katanya menambahkan.

Daerah itu adalah wilayah yang mudah meledak bagi gerilyawan Sunni dan Syiah, yang menculik anggota kelompok musuhnya untuk mendapatkan pembayaran uang tebusan, meskipun terkadang membunuh sandera-sandera itu.

Jumlah kelompok Sunni sekitar 20 persen dari penduduk Pakistan yang didominasi Sunni.

Kedua masyarakat biasanya hidup berdampingan dengan damai, namun lebih dari 4.000 orang telah tewas dalam aksi kekerasan sektarian sejak akhir tahun 1980-an.
(H-AK/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010