Raipur, India (ANTARA News/AFP) - Sedikitnya 35 orang tewas setelah gerilyawan Maois meledakkan sebuah bis yang membawa polisi dan warga sipil di negara bagian Chhattisgarh, India tengah, Senin, kata seorang pejabat.

Menteri Besar Chhattisgarh Raman Singh mengatakan kepada wartawan di ibukota negara bagian itu, Raipur, korban tewas mencakup 11 personel kepolisian.

"Duapuluh-empat warga sipil dan 11 polisi tewas, dan 15 orang yang mencakup 14 polisi cedera dalam ledakan itu," kata menteri besar tersebut.

Ia menyatakan, sejumlah mayat masih terperangkap di dalam bis yang hancur setelah peledakan ranjau di distrik Dantewada -- markas Maois dimana mereka menyerang dan membunuh 75 polisi bulan lalu dalam serangan paling mematikan terhadap pasukan keamanan oleh kelompok itu.

Tayangan televisi menunjukkan mayat bergeletakan di jalan di dekat rongsokan bis tersebut. Bagian depan kendaraan itu hampir seluruhnya hancur akibat kuatnya ledakan.

"Pembunuhan dan penyerangan warga sipil tak berdosa yang sedang bepergian dengan bis dikutuk keras oleh seluruh orang yang berpikiran benar," kata Sekretaris Kementerian Dalam Negeri India G.K. Pillai kepada wartawan di New Delhi.

Aparat keamanan yang tewas dan cedera adalah polisi khusus yang direkrut dari penduduk sipil untuk membantu pasukan keamanan dalam operasi anti-Maois, kata S.R. Kalluri, deputi inspektur jendral kepolisian.

Gerilyawan kiri meningkatkan serangan sebagai tanggapan atas ofensif pemerintah terhadap mereka yang dimulai pada tahun lalu di kawasan hutan yang disebut sebagai "Koridor Merah" yang terletak di India utara dan timur.

Pemberontakan Maois meletus di negara bagian Benggala Barat pada 1967 dengan dalih membela hak-hak kelompok suku, namun serangan-serangan sejak itu meluas ke 20 dari 28 negara bagian di India.

Perdana Menteri Manmohan Singh menyebut pemberontakan itu sebagai ancaman keamanan dalam negeri terbesar bagi India.

Kelompok-kelompok suku dan banyak daerah pedesaan tertinggal dalam pembangunan ekonomi di India, dan kemiskinan serta kekecewaan atas korupsi pemerintah daerah dipandang sebagai sumber utama dukungan Maois. (M014/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010