Jerusalem (ANTARA News/AFP) - Seorang pejabat senior Israel, Senin, mengatakan pada para diplomat Eropa bahwa rencana oleh para aktivis pro Palestina untuk mematahkan blokade angkatan laut Israel terhadap Jalur Gaza adalah "provokatif" dan tindakan itu akan dihentikan.

Gerakan Gaza Merdeka, kelompok internasional yang berusaha untuk mengapalkan barang-barang kemanusiaan dan aktivis ke jalur pantai itu, bermaksud untuk mengirim tiga kapal barang dan lima kapal penumpang ke Gaza dari Irlandia, Yunani dan Turki.

"Ini adalah provokasi dan pelanggaran atas undang-undang Israel," kata Naor Gilon, wakil direktur jenderal kementerian luar negeri Israel, pada duta besar Irlandia, Yunani, Turki dan Swedia, yang warganya, menurut kementerian itu, terlibat dalam rencana tersebut.

Gilon mengatakan, seperti dikutip oleh sebuah pernyataan kementerian luar negeri, bahwa Israel tidak punya maksud untuk membolehkan armada kecil itu masuk Gaza.

Laman Internet Free Gaza Movement menjelaskan bahwa kapal Rachel Corrie berbobot 1.200 ton telah meninggalkan Dudalk di Irlandia pada 14 Mei dan akan bertemu dengan dua kapal lainnya di Laut Tengah. Gerakan itu menyebut ketiga kapal yang akan membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza tersebut sebagai "Freedom Frotilla".

Israel telah mempertahankan blokade ketat terhadap Jalur Gaza sejak gerakan Islam Hamas merebut kekuasaan di wilayah itu pada 2007, setelah mengalahkan saingannya Fatah dalam pertempuran sengit.

Juni lalu kapal Israel mencegat sebuah kapal yang membawa sejumlah wartawan dan aktivis, termasuk penerima hadiah Nobel perdamaian Irlandia, Mairead Maguire, dari Siprus ke Gaza dan menariknya ke pelabuhan Ashdod di Israel selatan.

Para awak dan penumpang kapal bantuan Palestina itu pulang setelah diinterogasi oleh polisi Israel.

MV Rachel Corrie dinamai sama dengan aktivis AS yang diremukkan hingga tewas oleh sebuah buldoser militer Israel dalam demonsrasi pro Palestina di Jalur Gaza pada 2003. (S008/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010