Denpasar (ANTARA News) - Program pembangunan bidang pertanian, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Bali perlu mendapat perhatian lebih besar dalam pengalokasian dana APBD kabupaten/kota maupun APBD provinsi di daerah ini.

"Sektor pertanian masih terpinggirkan dan UMKM belum banyak memberikan sumbangan terhadap perekonomian Bali," kata Wakil Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bali Prof Dr I Wayan Windia di Denpasar, Rabu.

Ia mengatakan, sumbangan sektor pertanian (primer) kini tinggal masih 20 persen terhadap pembentukan produk domestik regional bruto (PDRB) Bali.

Padahal, penduduk Bali yang bekerja di sektor pertanian sekitar 50 persen, sehingga sangat kontras dengan kondisi di sektor tersier (pariwisata).

Prof Windia yang juga guru besar Fakultas Pertanian Universitas Udayana berharap program pemberdayaan sektor pertanian dan UMKM lebih mendapat perhatian pada APBD Bali di masa-masa mendatang.

Hal itu sangat penting mengingat sektor pertanian mempunyai andil yang sangat besar terhadap

pelestarian kebudayaan Bali, sekaligus mendukung pengembangan sektor pariwisata.

Oleh sebab itu Pemkab, Pemkot dan Pemprov Bali dapat melakukan terobosan untuk menggairahkan petani agar senang menggeluti sektor pertanian.

"Kami sangat mendukung terobosan sistem pertanian terintegrasi (SIMANTRI) yang berbasis subak," ujar Prof Windia.

Pemprov Bali mengalokasikan dana sebesar Rp8 miliar untuk bantuan sosial bidang pertanian diarahkan untuk pengembangan 40 gabungan kelompok tani dalam SIMANTRI dalam tahun 2010.

Dana yang bersumber dari APBD Bali 2010 menurut Kabag Publikasi dan Dokumentasi Biro Humas dan Protokol Pemprov Bali I Ketut Teneng menitikberatkan pola pengembangan SIMANTRI sebagai kelanjutan program tahun sebelumnya.

Kegiatan serupa tahun 2009 menjangkau pengembangan sepuluh unit Gapoktan dengan dukungan dana Rp2,3 miliar.

Pola pengembangan pertanian tersebut digarap secara terpadu oleh instansi teknis, dengan memprioritaskan desa-desa yang warganya 35 persen lebih masih menyandang predikat miskin.

Pengembangan pertanian terintegrasi digagas Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, dan Wakil Gubernur Bali, AAN Puspayota, sebagai upaya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, minimal dua kali lipat pada tahun 2013.
(ANT/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010