Jakarta, 19/5 (ANTARA) - Pemerintah Indonesia memutuskan untuk mematuhi Standar Pelaporan Keuangan Internasional atau IFRS sepenuhnya. Batas waktu yang ditetapkan bagi seluruh entitas bisnis dan pemerintah untuk menggunakan IFRS adalah 1 Januari 2012. Oleh karena itu, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mulai pada tahun 2012 akan beralih ke IFRS.

     Tidak diragukan lagi bahwa dengan melakukan konvergensi akuntansi Indonesia ke IFRS, maka Indonesia akan mendapatkan pengakuan maksimal dari komunitas internasional yang sudah lama menerapkan standar tersebut, selain itu IFRS juga bisa membantu perusahaan-perusahaan Indonesia untuk dapat bersaing di tingkat global. Diharapkan bahwa lebih dari 150 negara akan mengadopsi IFRS pada tahun 2011, dan pemerintah Indonesia pun sedang melakukan berbagai persiapan untuk patuh terhadap IFRS.

     "Konvergensi dari standar pelaporan yang sebelumnya digunakan oleh pemerintah Indonesia ke IFRS memerlukan upaya-upaya yang signifikan. Para pengguna dan auditor terus menghadapi tantangan implementasi yang lebih dari sekedar latihan teknis sejak konvergensi ke IFRS. Konsekuensi yang dihadapi pun menjadi jauh lebih luas, yaitu tidak hanya berkaitan dengan masalah laporan keuangan, kepatuhan dengan persyaratan hutang, strukturisasi skema ESOP, pelatihan karyawan, modifikasi sistem TI dan perencanaan pajak, melainkan perusahaan juga perlu untuk mengkomunikasikan dampak konvergensi IFRS kepada para investor mereka untuk memastikan bahwa mereka memahami peralihan ke IFRS. Oleh karena itu, SAP selaku penyedia perangkat lunak bisnis terkemuka di dunia ingin berperan aktif dalam membantu perusahaan-perusahaan Indonesia mempersiapkan peralihan ke sistem pelaporan keuangan berstandar internasional atau IFRS," jelas Setiadji Sunarsan, Consulting Country Manager Field Service Department PT SAP Indonesia pada Selasa, 18/05/2010.

     IFRS memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk dapat melakukan standarisasi dan mengotomatisasi laporan keuangannya di seluruh organisasinya, lebih hemat waktu, biaya, dan sumber daya, serta dapat meningkatkan informasi yang tersedia dalam proses pengambilan keputusan yang penting.

     Lima Langkah Dalam Membuat Konvergensi ke IFRS Menjadi Lebih Mudah

     - Mengevaluasi kembali fungsi akuntansi - Dengan menerapkan IFRS, maka akan tercipta standarisasi dalam perusahaan, filosofi, dan sistem operasional pada perusahaan serta anak perusahaannya.

     - Menjaga agar jadwal terus berkelanjutan - Bagi banyak perusahaan, penerapan IFRS merupakan peralihan secara berkelanjutan dari model akuntansi yang berorientasi secara fiskal dan manajemen ke model yang lebih berfokus pada pasar keuangan dan investor.

     - Mengatasi adanya perubahan dalam lingkup akuntansi - Penerapan IFRS dapat membawa perubahan yang signifikan dalam filosofi dan proses pelaporan keuangan. Oleh karena itu, perusahaan diharapkan memiliki pengetahuan tentang IFRS.

     - Menentukan konsekuensi organisasi - Mengadopsi IFRS akan sangat berpengaruh bagi suatu perusahaan. Banyak perusahaan yang masih mempertimbangkan persyaratan sistem pelaporan IFRS, tetapi banyak juga perusahaan yang sudah melihat dengan benar bahwa dengan mengadopsi IFRS merupakan kesempatan bagi mereka untuk mengadakan perubahan secara efektif terhadap operasional internal perusahaannya dan sistem pengambilan keputusan.

     - Membuat proyek pertimbangan untuk mengadopsi IFRS - Perusahaan perlu membentuk proyek tim interdisipliner. Dikarenakan proyek tersebut bisa mempengaruhi banyak aspek bisnis dalam organisasi, maka beberapa departemen di luar dari akuntansi keuangan juga harus dilibatkan. Tim tersebut setidaknya harus melibatkan akuntan manajemen, akuntan pajak, auditor eksternal, dan staf.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2010