Kairo, (ANTARA News) - Mesir menjadi tuan rumah penyelenggara pertemuan puncak internasional hari ini yang dihadiri oleh beberapa pemimpin Eropa dan Sekjen Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Ban Ki-moon, untuk mengupayakan gencatan senjata terakhir antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza. Pertemuan itu akan berlangsung pada hari dimulainya Israel menetapkan gencatan senjata sepihak setelah agresinya selama 22 hari terhadap wilayah yang dikuasai Hamas itu. Lebih dari 1.300 warga Palestina telah tewas sejak Israel melancarkan operasi militer dengan serangan udara pada 27 Desember, dengan maksud untuk menghentikan serangan roket dari Gaza terhadap Israel selatan. Jerman, Inggris, Prancis, Italia, Spanyol, Turki dan Jordania akan turut ambil bagian dalam pertemuan yang berlangsung di kota wisata pantai Laut Merah, Sharm el-Shark, kata laporan AFP mengutip pernyataan seorang pejabat pemerintah Mesir. Di Paris, kantor Presiden Nicolas Sarkozy mengatakan, dia akan bertindak sebagai ketua-bersama dalam temu-puncak itu bersama Presiden Mesir Hosni Mubarak, yang berusaha menengahi berakhirnya pertempuran tersebut berdasarkan satu rencana gencatan senjata. Kantor Kanselir Jerman Angela Merkel dan PM Spanyol Jose Luis Rodriguez Zapatero, yang negaranya juga memainkan peranan mediasi dalam konflik ini, mengatakan, bahwa mereka juga akan hadir dalam pertemuan tersebut. Merkel dan Sarkozy, keduanya mengatakan, mereka akan pergi ke Israel untuk melakukan pertemuan dengan PM Ehud Olmert. Di London, Downing Street menolak memberikan konfirmasi bahwa PM Inggris Gordon Brwon, akan menjadi salah satu partisipan di Sharm el-Sheikh itu. Tetapi, pemerintah Italia mengatakan, PM Silvio Berlusconi akan hadir dalam KTT tersebut sebelum menuju Israel untuk mengadakan pembicaraan dengan penguasa negara Yahudi itu. Sekjen PBB Ban Ki-moon, yang sedang mengadakan lawatan ke kawasan Timur Tengah berupaya untuk mewujudkan gencatan senjata Gaza, juga membenarkan bahwa pihaknya akan ikut ambil bagian dalam temu puncak itu. "Besok, saya akan pergi ke Damaskus, Suriah dan kemudian ke Sharm el-Sheikh untuk menghadiri temu puncak yang akan digelar Presiden Mesir Hosni Mubarak mengenai situasi Gaza," katanya dalam konferensi pers di Beirut. Dia mengutuk aksi pemboman Israel terhadap sekolah PBB di Jalur Gaza yang menewaskan dua orang. Pejabat Mesir mengatakan, Jordania akan diwakili Raja Abdullah II. Pejabat pemerintah Turki mengatakan, Presiden Abdullah Gul akan hadir di Mesir meskipun yang diundang PM Recep Tayyip Erdogan. Sumber-sumber diplomatik mengatakan, bahwa Presiden Palestina Mahmud Abbas diundang tetapi tidak akan hadir karena dia sedang mengadakan pembicaraan dengan Mubarak di Kairo Sabtu malam. Setelah pertemuan, Mubarak akan pergi ke Kuwait untuk menghadiri KTT Arab mengenai krisis Gaza. Mubarak pekan lalu mengajukan usulan tiga pasal untuk mengakhiri serangan Israel terhadap Hamas yang menguasai Jalur Gaza. Prakarsa itu menyerukan segera dilakukannya gencatan senjata, mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki wilayah Gaza dan menghentikan penyelundupan senjata antara Mesir dan Gaza.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009