Bandung (ANTARA News) - Sejumlah warga korban banjir di Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat dini hari terpaksa tidur di pinggir jalan karena rumah mereka terendam banjir.

"Banjir datang lagi, kami harus begadang lagi. Anak dan istri terpaksa tidur di pinggir jalan, di emper toko," kata Maman, warga Cipagalo Bojongsoang, Kabupaten Bandung.

Hujan deras yang turun di kawasan Kota Bandung dan hulu Sungai Citarum dalam dua hari terakhir ini mengakibatkan Sungai Citarum dan sejumlah anak sungainya meluap.

Kampung Cieunteung Kelurahan, Kecamatan Baleendah, menjadi daerah pertama yang terkena banjir, kemudian sejak Kamis (20/5) petang banjir meluas ke Desa Dayeuhkolot dan Desa Cipagalo, Kecamatan Bojongsoang.

"Dikira banjir tiga minggu lalu yang terakhir, eh ternyata datang lagi, ngungsi lagi. Mudah-mudahan besok hujan reda," kata Maman ketika ditemui ANTARA pada Kamis (20/5) malam.

Seribuan rumah penduduk di tiga kecamatan itu terendam dengan ketinggian 50 cm hingga 150 cm.

Mereka hanya merasakan aman dari banjir selama tiga minggu, bahkan sebagian warga kampung Cieunteung sudah lima bulan mengungsi dan belum bisa kembali ke rumah mereka.

"Mudah-mudahan saja genangan banjir tidak naik lagi. Bila itu terjadi listrik diputus lagi, dan perkampungan bisa gelap gulita. Namun, malam ini (Kamis, red.) belum ada pemutusan sambungan listrik," kata Sulaeman, warga Baleendah.

Sementara itu, hujan turun di kawasan Bandung cukup merata dalam tiga hari terakhir ini, baik petang maupun malam hari. Hal itu tidak lepas dari adanya tekanan dan anomali positif di selatan Jawa yang mengakibatkan kawasan Jabar dan sekitarnya masih dipengaruhi hujan.

Semua anak Sungai Citarum, seperti Sungai Cirasea, Citarik, Cisangkuy, Cinambo, Cikapundung, Cipamokolan, dan Citepus, meluap. Bahkan, cukup membahayakan bagi bangunan yang ada di bantaran sungai itu.

"Aliran Sungai Citarum mengerikan, deras, dan permukaannya tinggi," kata Atang, warga Dayeuhkolot.

Sementara itu, banjir di Baleendah juga mengancam jalur Baleendah-Dayeuhkolot terputus. Genangan banjir juga terjadi di Jalan Raya Mohamad Toha depan Pabrik Tekstil Metro dengan ketinggian air sekitar 70 cm sehingga mengakibatkan kemacetan. (S033/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010