Jakarta (ANTARA News) - Warga dari tiga kelurahan, Kemirimuka, Cisalak dan Bhaktijaya mendukung pembebasan tanah bagi keperluan jalan Tol Cinere-Jagorawi.

"Kami mendukung pembangunan jalan tol tersebut karena keberadaan jalan tol dapat mengurai kemacetan," kata Juliati (34) warga RT04/04, Kemirimuka, Beji, Depok.

Juliati mengatakan tanahnya terkena 59 meter persegi, dalam pembayaran ganti rugi tersebut ia menerima Rp100 juta lebih.

Hal senada disampaikan Ati Haryati. Ia menambahkan pembayaran tanahnya itu tidak bertele-tele asalkan persyaratan yang diminta sudah lengkap.

"Yang penting sertifikat tanah ada, ada IMB, PBB, dan surat keterangan bahwa tanah tidak dalam sengketa," ujarnya.

Pungut Sutisna warga RT04/03, Kemirimuka, Beji, Depok menyatakan, banyak warga yang mendukung pembangunan tol Cijago atas kesadaran sendiri.

"Banyak warga yang mendukung. Tapi yang masih bertahan dipersilahkan. Kami yang mendukung tidak akan mempengaruhi bagi yang bertahan. Begitu juga sebaliknya," ujarnya.

Camat Beji Marjaya menjelaskan, sosialisasi sudah dilakukan Panitia Pengadaan Tanah (P2T) dan Tim Pengadaan Tanah (TPT) sehingga warga pun menerima pembayaran tersebut.

"Semua sudah berjalan baik. Tidak ada masalah di lapangan. Kalau ada yang bertahan itu biasa," ujarnya.

Ketua TPT Sugandhi mengatakan, pembayaran pembebasan lahan untuk seksi II pada tahap pertama adalah Kelurahan Kemirimuka sebanyak 28 bidang, Kelurahan Cisalak 18 bidang, dan Kelurahan Bhaktijaya satu bidang. Total lahannya satu hektar.

Total nilai pembayaran mencapai Rp28 miliar. Sedangkan tahap II sebanyak 30 bidang dengan luas satu hektare. Nilainya mencapai Rp28 miliar.

Total bidang tahap I dan II mencapai 77 bidang. Untuk pembayaran tahap III sebanyak 30 bidang. Sehingga total seluruhnya adalah 107 bidang.

"Pembayaran akan terus dilakukan kepada warga yang setuju tanahnya dibebaskan. Bagi yang setuju diharapkan menghubungi Sekretariat P2T di Kantor BPN Kota Depok," tuturnya.

Sugandhi menyatakan, penaksiran harga tanah dilakukan oleh tim appraisal dan pembentukan tim tersebut sudah sesuai dengan peraturan pemerintah dan keputusan BPN Pusat.

Sementara, Walikota Depok Nur Mahmudi Isma`il menjelaskan pembangunan tol Cijago untuk mengurai kemacetan di Jalan Raya Margonda.

Kehadiran tol Cinere - Jagorawi akan membantu, warga yang ingin ke Cinere dari Jalan Raya Bogor tidak perlu melalui Jalan Raya Margonda.

"Kami berterimakasih kepada warga yang mau bekerjasama merealisasikan pembangunan Tol Cijago," tutur Nur Mahmudi saat memberikan surat pembayaran secara simbolis kepada tiga warga yakni Umiyati, Matsani, dan Bonar Tampubolon.

Nur Mahmudi menjelaskan, Pemkot Depok berpegangan pada Perpres nomor 65 tahun 2006 tentang Perubahan atas Perpres nomor 36 tahun 2005 mengenai pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum.

Nur Mahmudi berharap warga menggunakan uang yang telah diterima untuk membeli rumah kembali. Dia juga meminta kepada warga untuk melaporkan jika ada petugas P2T yang memungut bayaran.

Pembangunan jalan tol Cinere-Jagorawi sepanjang 14,7 km akan membebaskan lahan seluas 350 hektar yang melintasi lima kecamatan yaitu Sawangan (Cinangka), Limo (Limo, Krukut), Beji (Tanah baru, Kukusan, Pondok Cina, dan Kemiri Muka), Sukmajaya (Mekar Jaya, Bakti Jaya, dan Cisalak), dan Cimanggis (Cisalak Pasar, Sukatani, Curug, dan Harjamukti). (G001/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010