Tasikmalaya (ANTARA News) - Sebanyak 114 rumah di Kampung Citeureup, Desa Sukapada, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jabar, terancam tertimbun tanah longsor karena ada retakan pada Bukit Leungsir di dekat kampung itu.

Kepala Desa Sukapada, Ahmad Hidayat, Senin, di Pagerageung, mengatakan bahwa sebanyak 33 rumah posisinya berada dekat kaki bukit dan 81 rumah berada di antara sungai di bawah bukit.

Rumah yang terancam tertimbun longsoran tanah bukit, kata Ahmad, sudah diajukan dan menunggu keputusannya dari pemerintah daerah Kabupaten Tasikmalaya.

Sedangkan penduduk di Kampung Citeureup sebanyak 400 kepala keluarga dengan jumlah penduduk sekitar 2.300 orang masih bertahan tinggal disekitar kaki bukit.

Sementara itu, ditempat terpisah, Ketua Karangtaruna Kampung Citeureup Yeye Lukman mengatakan beberapa bulan terakhir Bukit Leungsir sudah longsor sebanyak enam kali pada tempat berbeda.

Longsor yang terakhir, yaitu pada Minggu (23/5), kata Yeye, menimbun jembatan sepanjang sepuluh meter.

Jembatan tersebut kini tidak berfungsi dan warga yang akan melintasi jalan setapak.

Selain ancaman longsor, kata Yeye, sungai yang mengalir di kaki gunung akan meluap ketika hujan deras sehingga merendam sebagian rumah.

"Ini sudah memprihatinkan, kami harap pemerintah segera merelokasi warga sebelum peristiwa besar terjadi, dan selama ini belum ada pejabat pemerintah daerah yang memantau," katanya.

Sementara itu pemilik rumah yang terancam tertimbun tanah longsor, Ny Uju (60), berharap pemerintah menyediakan lahan dan bahan bangunan untuk kepindahan warga.

Kondisi bukit yang sudah banyak retakan itu, membuat Uju dan dua anggota keluarganya selalu dihantui rasa takut bila tiba-tiba Bukit Leungsir longsor.

"Kalau hujan ibu pergi saja ke saudara di sana (kampung sebelah), karena di sini takut. Apalagi rumah ibu terendam banjir, karena dekat dengan sungai," katanya.
(U.KR-FPM/S018/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010