Optimistis tinggi mampu membuat kita lebih siap melewati tantangan
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Muhadjir Effendi menekankan pentingnya angkatan kerja untuk menguasai teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

"Saat ini yang penting dilakukan adalah pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dibarengi dengan penguasaan TIK, khususnya bagi angkatan kerja," kata Muhadjir dalam orasi ilmiah pada wisuda ke-98 periode IV Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) secara daring di Hall Dome kampus setempat, Senin .

Menurut Muhadjir, dua hal tersebut (pembangunan SDM dan penguasaan TIK) menjadi modal utama bagi wisudawan dan wisudawati dalam menghadapi perubahan yang semakin hari semakin dinamis, apalagi di tengah pandemi yang menuntut angkatan kerja memahami TIK lebih dalam.

Namun demikian, mantan Rektor UMM itu mengajak para wisudawan dan wisudawati untuk tetap optimistis meski pandemi COVID-19 belum mereda.

"Optimistis tinggi yang dimiliki mampu membuat kita lebih siap untuk melewati tantangan. Selain itu, juga dapat menumbuhkan kemampuan beradaptasi serta berinovasi dengan cepat dan tepat, lebih-lebih di kondisi pandemi yang tak kunjung berhenti," tuturnya.

Pada kesempatan itu, Muhadjir juga menyinggung jumlah pengangguran di Indonesia yang berpotensi naik hingga sekitar 15 juta orang. Kenaikan signifikan ini dipicu oleh roda ekonomi yang masih seret berputar karena pandemi COVID-19.

Baca juga: Menko PMK dorong lulusan sarjana jadi tenaga kerja mandiri

Baca juga: Muhadjir tekankan turunkan stunting tingkatkan kualitas angkatan kerja


Ia menyampaikan bahwa Presiden RI Joko Widodo selalu mewanti-wanti untuk memperhatikan dengan seksama perputaran ekonomi di Tanah Air. Salah satu upaya yang dilakukan adalah berusaha menekan angka penduduk miskin dengan berbagai program.

Muhadjir berharap bantuan Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM) tetap dapat menghidupkan ekonomi masyarakat. Jumlah UMKM saat ini lebih dari 65 juta yang tersebar di seluruh daerah. "Jika setiap UMKM menyerap dua tenaga kerja saja, maka ada 130 juta orang yang bekerja di sektor UMKM ini," ucapnya.

Selain itu, lanjutnya, pemerintah juga sudah menyiapkan program kartu prakerja. Program yang bertujuan untuk menambah bekal serta kompetensi bagi angkatan kerja yang belum mendapatkan pekerjaan. Begitu pun dengan mereka yang terdampak PHK akibat COVID-19.

Muhadjir berharap program ini mendorong angkatan kerja untuk membuka lapangan pekerjaan, mendapat pekerjaan atau juga bekerja secara mandiri. Ketika seseorang sudah bekerja dan memiliki penghasilan, roda ekonomi akan lebih mudah berputar.

Mantan Mendikbud itu mendorong wisudawan dan wisudawati untuk memanfaatkan peluang dan kesempatan yang ada meskipun sempit. Ia percaya bahwa mereka mampu berinovasi dan mengatasi berbagai masalah dengan bekal yang sudah diperoleh selama berkuliah di UMM.

"Setiap kesulitan yang dihadapi pasti selalu ada kemudahan dibaliknya. Tetap bekerja keras dan optimistis menghadapi segala kesulitan adalah kunci utama," tuturnya.

Pada kesempatan itu Muhadjir berpesan agar wisudawan, wisudawati serta tamu undangan terus mengampanyekan disiplin protokol kesehatan. Hal itu tidak lepas dari jumlah kematian di Indonesia yang masih tergolong tinggi.

Tercatat, ada 557.877 kasus COVID-19 hingga 4 November 2020 dan 462.533 diantaranya sudah sembuh serta 17.355 meninggal.

Baca juga: Gugus Tugas: Angkatan kerja usia produktif diharapkan tetap bekerja

Baca juga: Pengamat ingatkan potensi pengangguran permanen akibat dampak COVID-19

 

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020