Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad mengatakan pemerintah Indonesia juga akan membicarakan kemungkinan kerjasama kelautan dan perikanan dengan Norwegia di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim di Oslo, Norwegia, 26-27 Mei 2010.

"Selain membahas soal perubahan iklim dalam KTT, pertemuan di Oslo nanti juga membahas kemungkinan kerjasama perikanan dengan Norwegia. Presiden sudah meminta saya menyiapkan bentuk-bentuk kerjasama yang mungkin dilakukan dua negara," kata Fadel di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan ada tiga kemungkinan kerjasama kelautan dan perikanan yang dapat dilakukan dengan pemerintah Norwegia.

Kerjasama pertama, menurut Fadel, yakni membuat kerjasama penelitan kelautan yang berhubungan dengan keanekaragaman hayati dalam laut. Kedua, kerjasama budidaya ikan di laut.

"Norwegia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki PDB (Produk Domestik Bruto) besar berasal dari ikan, mencapai 40 persen. Porsi besar lainnya dari minyak," ujar mantan Gubernur Gorontalo ini.

Karena itulah, lanjut Fadel, Indonesia ingin belajar dari Norwegia bagaimana cara membudidayakan ikan di laut.

"Saya juga heran kenapa banyak halangannya untuk membudidayakan ikan di laut lepas, padahal kalau untuk izin `offshore` mudah sekali," ungkap Fadel.

Hal ketiga yang akan dibahas dalam pertemuan pemerintah Indonesia dengan Norwegia terkait sektor kelautan dan perikanan, yakni meminta Norwegia membantu melindungi terumbu karang.

"Norwegia memang bersama dengan negara Uni Eropa lainnya berkomitmen ikut membiayai `coral triangle initiative` 15 persen dari total pembiayaan," lanjut Fadel.(*)

(L.V002*W004/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010