Manado (ANTARA News) - Masyarakat Kota Manado, Sulawesi Utara , (Sulut) cukup berminat menjadi pelanggan listrik prabayar, kata Manager PT PLN Cabang Manado, Frangky Mewengkang, di Manado, Rabu.

Frangky mengatakan, kota itu menjadi salah satu tempat pelaksanaan "pilot project" untuk listrik prabayar dengan mendapatkan alokasi sekitar 1.000 pelanggan.

"Pilot project tersebut mendapat respon positf. Minat masyarakat di daerah itu terhadap listrik prabayar cukup tinggi, ditandai dengan banyaknya yang menjadi pelanggan. Dari alokasi 1.000 pelanggan, sudah terealisasi sampai saat ini sebanyak 921 pelanggan," katanya.

Dia menambahkan dengan permintaan yang cukup tinggi ini maka ke depan program listrik prabayar di kota tersebut akan terus ditingkatkan.

Frangky Mewengkang, menjadi pelanggan penggunaan listrik prabayar, memiliki beberapa keuntungan baik untuk konsumen maupun PLN sendiri.

Keuntungannya antara lain, pelanggan dapat mengatur pemakaian listrik sehingga terjadi penghematan.

PLN tidak dapat melakukan pemutusan, sebab secara otomtis apabila listriknya telah terpakai semuanya maka akan mati sendiri.

Namun sebelumnya, dalam tenggang waktu tertentu konsumen telah diingatkan secara otomotis bahwa pemakaian listrik akan segera habis, sehingga dapat diperpanjang lagi KWh meternya.

Dengan menggunakan listrik prabayar tersebut, tidak ada lagi pencatatan pemakaian meter yang selama ini dilakukan PLN.

Pencatatan meter sering menjandi masalah dengan adanya komplain dari masayarakat.

"Tetapi adanya listrik prabayar ini, menumbuhkan kepercayaan antara kedua pihak konsumen atau pelanggan dengan PLN," katanya.

Mewengkang mengatakan, listrik prabayar yang diterapkan di Manado saat ini masih menggunakan kartu.

Dalam waktu dekat akan diubah dengan sistem token, sistem ini lebih baik dari sebelumnya karena menggunakan fasilitdsa ;ebih baik serta dpat melalui pesan singkat dan pelayanannya satu kali 24 jam.

Sementara dengan sistem kartu, pelanggan harus pergi ke kantor PLN untuk menambah Kwh meter. (*)
(T.J009/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010