Jerusalem (ANTARA News/AFP) - Sirene-sirene serangan udara meraung di seluruh Israel, Rabu pada puncak pelatihan pertahanan sipil lima hari untuk menguji pertahanan negara Yahudi itu dalam menghadapi perang, kata militer.

Sirene-sirene itu dibunyikan pukul 11:00 waktu setempat (15:00 WIB) selama 90 detik pada saat itu para warga sipil di negara itu diharapkan memasuki tempat perlindungan bom terdekat mereka atau lokasi pertahanan dan menunggu 10 menit.

Akan tetapi para pengendara mobil, diperkirakan tidak akan ikut serta dalam pelatihan bersandi "Turning Point 4" di seluruh negara itu, yang dimulai Ahad dengan tujuan mempersiapkan negara itu menghadapi setiap kemungkinan serangan roket dari Gaza, Lebanon,atau Suriah.

Tetapi Israel telah berusaha menenangkan Lebanon dan Suriah bahwa pelatihan lima hari itu, yang akan berakhir, Kamis, tidak bermaksud permusuhan.

"Ini adalah pelatihan rutin yang telah direncanakan sejak lama dan bukan hasil dari perkembangan keamanan yang luar biasa," kata Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ketika pelatihan itu dimulai Ahad.

"Israel mengusahakan ketenangan, stabilitas dan perdamaian tetapi menyatakan bahwa kita hidup di satu kawasan di mana ada satu ancaman dari serangan-serangan rudal dan roket," tambahnya.

Ini adalah yang keempat pelatihan seperti itu sejak perang tahun 2006 dengan milisi Hizbullah Lebanon dan bertjuan untuk meningkatkan kesiagaan dalam hal terjadi serangan roket baru terhadap negara Yahudi itu.

Dalam perang Lebanon, sekitar 300.000 warga Israel meninggalkan daerah-daerah perbatasan akibat serangan-serangan roket Hizbullah yang tiada hentinya.

Sejak itu, para pakar militer Israel yakin Hizbullah memiliki cadangan lebih dari 40.000 roket. Para pejabat Israel juga menuduh Suriah memasok milisi itu dengan rudal-rudal Scud. Tuduhan-tuduhan itu dibantah keras oleh Damaskus.

Dalam Perang Teluk tahun 1991, pasukan Irak menembakkan lebih dari 30 rudal Scud ke Israel, menewaskan seorang dan mencederai lebih dari 170 orang lainnya dan menimbulkan kerusakan properti yang luas.(*)

(Uu.H-RN/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010