Jakarta (ANTARA News) -Pembangunan dan pengembangan pendidikan di tanah air telah menjadi korban krisis ekonomi global sehingga dana pendidikan terpaksa sering dimanfaatkan dahulu untuk menangani berbagai bencana alam seperti tsunami.

"Upaya meningkatkan standar pendidikan di Indonesia secara berkesinambungan seringkali mengalami hambatan di masa krisis ketika sektor ini menjadi sektor pertama yang pendanaannya ditiadakan," kata pendiri Putera Sampoerna Foundation, Putera Sampoerna di Jakarta, Kamis.

Putera mengemukakan peningkatan mutu para guru adalah salah satu tantangan utama dalam meningkatkan kualitas sektor pembangunan sumber daya manusia ini.

Ia kemudian menunjuk pada data yang dimiliki pemerintah Indonesia yang mengungkapkan bahwa sekitar 64 persen guru sekolah tidak memiliki kualifikasi untuk melaksanakan pekerjaan mereka.

Untuk membantu pemerintah mengatasi berbagai kendala pengembangan bidang pendidikan, maka Yayasan Putera Sampoerna(PSF) aktif melakukan berbagai langkah di bidang ini, contohnya beasiswa untuk tidak kurang dari 33.000 siswa.

Yayasan Putera Sampoerna juga telah melatih 14.000 guru , mengadopsi 22 sekolah dan meluncurkan Sampoerna Academy, yakni jaringan pendidikan menengah berkelas dunia dengan fasilitas asrama, katanya.

H-CS/A011/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010