Jakarta (ANTARA News) - Banyaknya kecelakaan akibat meledaknya tabung gas mendorong Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengambil langkah antisipatif dengan meminta jajarannya melakukan sosialisasi tentang penggunaan gas kepada warganya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto di Jakarta, Kamis, mengatakan, akan meminta para lurah untuk memberikan penyuluhan mengenai penggunaan tabung gas yang benar kepada para ketua RT di daerahnya sehingga dapat meneruskan informasi tersebut kepada warganya.

"Ketua RT dan RW dikumpulkan di kelurahan, mereka diberi penjelasan, lalu Ketua RT menjelaskan ke warganya, satu RT kan paling 25 kepala keluarga, jadi lebih gampang," kata Wagub di Balaikota DKI Jakarta.

Masyarakat pengguna tabung gas diharapkan memahami dan mengetahui cara pemakaian tabung gas dengan benar dan tepat, dan juga harus mengenali indikasi gangguan pada tabung gas tersebut sehingga segera tidak menggunakannya untuk menghindari ledakan tabung.

"Jadi warga harus benar-benar paham mengenai pemakaian, pemeliharaan dan indikasi gangguan bila tabung gas tersebut rusak," kata Prijanto.

Wagub juga mengimbau Pertamina sebagai BUMN yang mengatur kebijakan konversi gas dan sebagai pengawas distribusi gas ke warga lebih selektif dalam memilih mitra pengusaha tabung gas untuk menghindari kegagalan pemakaian.

"Perusahaan produsen gas yang dipilih haruslah yang mematuhi standar yang ditentukan dalam memproduksi gas ke dalam tabung. Kalau tidak, bisa membahayakan warga," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Eksekutif Himpunan Masyarakat Konsumen Gas Indonesia (Himkogasi) Bahrowi mengritik program konversi minyak tanah ke gas karena tidak diiringi dengan pengawasan yang baik.

"Kelemahan tersebut bisa dilihat dari pemberian kuota produksi tabung gas pada pabrik yang tidak selektif dalam penunjukannya. Kemudian tabung gas yang diproduksi dan dipasarkan ke warga tidak melewati tahap kendali mutu atau pengawasan kualitas oleh Pertamina, sehingga banyak yang rusak," paparnya.

Penertiban juga harus dilakukan Pertamina bekerja sama dengan pihak yang berwenang terhadap produsen tabung gas palsu atau tabung gas oplosan yang berisi air campur gas.

"Produk seperti itulah yang sering mengakibatkan kecelakaan," katanya.(*)

(T.A043/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010