Kota Gaza (ANTARA News/AFP) - Dua orang Palestina cedera Kamis dalam serangan udara Israel di daerah sebelah timur Kota Gaza, kata beberapa petugas medis Palestina dan saksi mata.

Muawiya Hassanein, kepala pelayanan darurat Gaza, mengatakan, dua orang yang terluka dibawa ke rumah sakit setelah serangan itu, yang kata saksi mata terjadi selama gerlyawan meluncurkan serangan mortir.

Militer Israel belum memberikan komentar mengenai serangan udara yang dilaporkan itu.

Namun, situs berita Israel Nana mengatakan, sebuah pesawat militer melepaskan tembakan ke arah sekelompok orang yang berusaha menjangkau pagar perbatasan Gaza, ketika terjadi badai pasir hebat, dan untuk meluncurkan serangan ke Israel.

Zona perbatasan yang dijaga ketat dilanda peningkatan kekerasan akhir-akhir ini.

Selasa, pejuang Palestina meledakkan bom yang dipasang di kereta keledai di dekat pagar perbatasan dan menembakkan mortir ke Israel selatan, kata militer Israel.

Jumat, dua orang Palstina bersenjata tewas dalam tembak-menembak dengan pasukan Israel setelah mereka melanggar pagar perbatasan dan pergi ke arah desa Israel yang berdekatan.

Daerah perbatasan dijaga sangat ketat dan penyusupan pejuang Palestina ke wilayah Israel hampir tidak pernah terjadi.

Pada April 2008, pejuang-pejuang Palestina, dengan lindungan tembakan mortir, berhasil melanggar perbatasan di dekat terminal Nahal Oz dan masuk ke wilayah Israel. Mereka menembak mati dua orang Israel dalam apa yang disebut militer sebagai "upaya penculikan gagal", sebelum orang-orang Palestina itu tewas ditembak tank Israel ketika mereka melarikan diri kembali ke Gaza.

Upaya penyusupan Jumat itu terjadi setelah serangan udara tengah malam Israel yang tidak menjatuhkan korban, yang dilakukan untuk membalas serangan rudal pejuang Palestina.

Jalur Gaza, kawasan pesisir yang padat penduduk, diblokade oleh Israel dan Mesir setelah Hamas berkuasa hampir tiga tahun lalu.

Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.

Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut dibloklade oleh Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas.

Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris.

Hamas hingga kini masih terlibat dalam konflik dengan Israel, yang menarik diri dari wilayah pesisir Jalur Gaza pada 2005 namun tetap memblokadenya.

Perang di dan sekitar Gaza meletus lagi setelah gencatan senjata enam bulan berakhir pada 19 Desember 2008.

Israel membalas penembakan roket pejuang Palestina ke negara Yahudi tersebut dengan melancarkan gempuran udara besar-besaran dan serangan darat ke Gaza dalam perang tidak sebanding yang mendapat kecaman dan kutukan dari berbagai penjuru dunia.

Pasukan Israel juga berulang kali membom daerah perbatasan Gaza dengan Mesir sejak mereka memulai ofensif pada 27 Desember 2008 dalam upaya menghancurkan terowongan-terowongan penyelundup yang menghubungkan wilayah miskin Palestina itu dengan Mesir.

Angkatan Udara Israel membom lebih dari 40 terowongan yang menghubungkan wilayah Jalur Gaza yang diblokade dengan gurun Sinai di Mesir pada saat ofensif itu dimulai.

Terowongan-terowongan yang melintasi perbatasan itu digunakan untuk menyelundupkan barang dan senjata ke wilayah Jalur Gaza yang terputus dari dunia luar karena blokade Israel sejak Hamas menguasainya pada 2007.

Operasi "Cast Lead" Israel itu, yang menewaskan lebih dari 1.400 orang Palestina yang mencakup ratusan warga sipil dan menghancurkan sejumlah besar daerah di jalur pesisir tersebut, diklaim bertujuan mengakhiri penembakan roket dari Gaza. Tiga-belas warga Israel tewas selama perang itu.

Proses perdamaian Timur Tengah macet sejak konflik itu, dan Jalur Gaza yang dikuasai Hamas masih tetap diblokade oleh Israel. (M014/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010