Tanjungpinang (ANTARA News) - Ketua Pokja Pengawasan Panitia Pengawas Pemilu Provinsi Kepulauan Riau, Lendrawati, menyatakan bahwa ada dugaan pengerahan massa untuk mencoblos dua kali dalam pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Rabu (26/5).

Dugaan itu terkait ditangkapnya empat orang warga di Batam yang akan menggunakan hak suara untuk kedua kalinya di tempat pemungutan suara (TPS) yang berbeda dengan menggunakan kartu pemilih orang lain.

"Mereka ditangkap massa sebelum menggunakan hak suara untuk kedua kalinya dengan menggunakan kartu pemilih milik orang lain," kata Lendrawati di Tanjungpinang, Jumat.

Kasus tersebut menurut dia saat ini sudah ditangani oleh Poltabes Barelang, Batam.

Lendrawati menjelaskan, keempat orang yang diduga akan menggunakan hak suara untuk kedua kalinya tersebut berasal dari daerah Batu Aji, Batam dan berencana akan memilih kembali di TPS 6 di Kecamatan Batu Ampar, persisnya di belakang Grand Majesty Hotel, Batam.

Orang-orang tersebut menurut Lendrawati mengaku diangkut dengan menggunakan delapan mobil mini bus dari Batu Aji dan diturunkan di belakang kantor Bank BCA Jodoh untuk menyebar menuju TPS 6.

Dia mengatakan, hanya empat orang yang berhasil ditangkap massa, sementara puluhan lainnya kabur dan sempat kejar-kejaran dengan massa dan polisi.

"Massa curiga dengan kedatangan orang-orang itu dan berhasil ditangkap empat orang laki-laki, sedangkan puluhan lainnya berhasil kabur," katanya.

Panwaslu menurut dia belum bisa memastikan orang-orang tersebut suruhan salah satu calon gubernur/wakil gubernur atau ada yang sengaja memperkeruh suasana.

"Saya sempat menjumpai mereka di Poltabes Barelang, Batam dan mereka mengaku disuruh tim sukses salah satu calon, namun itu bari pengakuan mereka dan belum bisa dibuktikan," katanya.

Ketua Panwaslu Batam, Suryadi mengatakan kasus tindak pidana pemilu tersebut masih dalam proses penyidikan di Poltabes Barelang dan belum diketahui dari pasangan calon mana yang menyuruh untuk memilih dua kali.

"Waktu itu empat orang yang ditangkap tersebut mengaku ditawari seseorang yang mereka tidak kenal untuk memilih kembali disaat mereka jalan-jalan di kawasan jodoh, Batam," katanya.

(ANT/S026)

Pewarta: Ardianus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010