Jakarta (ANTARA News) - Tidak semua Tenaga Kerja Indonesia TKI khususnya tenaga kerja wanita Nakerwan yang bekerja di luar negeri bernasib tidak baik. Hal tersebut dibuktikan dua Nakerwan Indonesia dalam Program siaran Home Village RRI, yakni dialog langsung dari Hongkong dengan beberapa Nakerwan Indonesia yang bekerja di Hongkong, melalui siaran pro3rri pagi tadi.

Seperti halnya Uliya, Nakerwan asal Banyuwangi Jawa Timur yang sudah bekerja di Hongkong sejak tahun 2003.

Selama bekerja di Hongkong tersebut, ia bisa meyisihkan penghasilannya untuk membeli tanah dan rumah di kampung halaman sebagai tabungan masa depannya.

Begitu juga Lisa, asal Lampung yang sudah bekerja di Hongkong selama 15 tahun. Setelah bekerja selama empat tahun Ia menemukan jodohnya seorang pria warga negara Hongkong.

Berkat kegigihannya bekerja di negeri orang, ia kini adalah seorang nakerwan yang jadi pengusaha di Hongkong. Kepada pro3rri Lisa menjelaskan, Ia kini bisa pulang ke Indonesia dan kekampung halamannya dua tahun sekali.

Menurut Lisa, Ia dengan beberapa temannya sesama nakerwan di Hongkong bergabung dalam organisasi Dompet Duafa Hongkong. Tujuan organisasi tersebut adalah membantu meringankan nakerwan Indonesia yang kurang beruntung dan mendapat kesulitan khususnya di Hongkong.(*)
(pro3rri.com)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010