Berlin (ANTARA News/AFP) - Kanselir Jerman Angela Merkel siap menerima tahanan Guantanamo yang sudah dibebaskan. Sebelumnya Jerman sempat menolak permintaan Amerika Serikat (AS) itu, demikian laporan sebuah majalah, Sabtu.

Merkel ingin Jerman "membantu Amerika", kata Mingguan Focus.

Media itu mengatakan Menteri Dalam Negeri Thomas de Maiziere telah mengirim pesan itu pada pertemuan para pejabat Partai Uni Demokratik Kristen pimpinan Merkel belum lama ini.

AS belum lama ini telah meminta Jerman agar mau menerima tiga orang tahanan Guantanamo.

Focus melaporkan para tahanan masing-masing seorang warga Suriah, Palestina dan Yordania. Tidak jelas, berapa banyak tahanan yang akan diterima Jerman.

Di daerah Hamburg dan Brandenburg, de Maiziere dan beberapa pejabat setempat telah memeriksa cara untuk memudahkan kembalinya para tahanan ke kehidupan normal, termasuk membantu mereka mendapatkan pekerjaan dan perumahan.

Ada juga kekhawatiran mengenai keadaan psikologis mereka setelah bertahun-tahun hidup dalam tahanan.

Beberapa pejabat daerah di Jerman menentang penerimaan bekas tahanan Guantanamo sepanjang AS sendiri menolak mereka di wilayahnya sendiri, kata majalah tersebut.

Jerman tahun lalu menolak permintaan AS agar menerima dua mantan tahanan Guantanamo, Sebelumnya Jerman juga sempat menolak usul untuk menerima beberapa orang tawanan Uighur China.

Presiden AS Barack Obama telah berjanji menutup penjara bagi para tersangka kasus terorisme itu Januari lalu.

Namun Obama gagal memenuhi batas waktu itu antara lain karena penentangan di Kongres AS soal pemindahan sejumlah tawanan ke wilayah AS.

Washington telah meminta bantuan sejumlah sekutunya untuk menyelesaikan masalah para tahanan yang telah dibersihkan dari semua tuduhan namun tidak dapat memulangkan mereka karena khawatir mereka mungkin akan disiksa di negara asal mereka.

Hari Sabtu, Washington Post, mengutip dokumen pemerintah yang belum diungkapkan sebelumnya, melaporkan bahwa sebagian besar tahanan yang ditahan di pangkalan angkatan laut AS di Kuba itu adalah gerilyawan tingkat rendah.

Hanya sekitar 10 persen dari 240 orang yang ditahan di Guantanamo saat Obama resmi berkuasa pada Januari 2009 adalah "para pemimpin, mata-mata atau fasilitator yang terlibat dalam rencana (serangan) terhadap AS", lapor surat kabar itu.

Pada awal Mei, 181 orang tahanan masih mendekam di penjara yang ditentang banyak pihak tersebut.(*)

(Uu.S008/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010