Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono menyayangkan aksi penyerangan terhadap kapal Mavi Marmara yang membawa misi bantuan kemanusiaan internasional ke Jalur Gaza, Palestina oleh Israel, Senin (31/5) pagi.

"Kita perlu menentang tindakan brutal Israel tersebut, apalagi jika sampai menimbulkan korban jiwa," kata Agung Laksono di Jakarta, Senin.

Menurut Agung, aksi penyerangan dengan senjata terhadap mereka yang tidak bersenjata tak seharusnya terjadi dan tidak pada tempatnya.

"Apalagi jelas tujuan armada kapal kebebasan, untuk membantu sesama manusia khususnya warga jalur Gaza yang sudah tiga tahun diblokade pihak Israel," katanya.

Agung Laksono menambahkan, pihaknya sangat menghargai para relawan MER-C yang tergabung dalam misi kemanusiaan dan perdamaian internasional.

"Keterlibatan mereka secara langsung memberi bukti, bahwa tidak hanya pemerintah yang ikut memberi dukungan dan bantuan perdamaian Bangsa Palestina," katanya.

Dia juga mengatakan, Pemerintah Indonesia bahkan akan terus berkontribusi memberikan bantuan kemanusiaan termasuk pembangunan fasilitas rumah sakit di Gaza senilai Rp20 miliar.

Sebelumnya, pasukan Israel menyerang kapal pengangkut bantuan kemanusiaan "Mavi Mamara" yang berupaya menerobos blokade di perairan menuju Jalur Gaza. Kabar terakhir dari berbagai sumber menyebut 16 orang tewas dan lebih dari 30 orang cedera saat pasukan Israel melakukan serangan pada Senin pagi waktu setempat.

Kumpulan kapal itu diserang di perairan internasional atau 65 kilometer lepas pantai Gaza. Hasil tayangan televisi menunjukkan, kapal terkemuka dari rombongan kapal pengangkut bantuan kemanusiaan, Mavi Marmara, diserang oleh pasukan Israel yang masuk ke kapal setelah diterjunkan dari beberapa helikopter.

Wartawan Al Jazeera, Jamal Elshayyal, melaporkan, pasukan Israel menggunakan peluru tajam di dalam operasinya itu. Radio Angkatan Bersenjata Israel menyebutkan, pasukan Israel melepaskan tembakan setelah sempat berkonfrontasi dengan sejumlah orang di atas kapal yang membawa sejumlah benda tajam.

Sementara itu, Gerakan Gaza Merdeka, penyelenggara dari gerakan bantuan kemanusiaan itu, menyebutkan, kapal-kapal pengangkut bantuan kemanusiaan telah ditarik ke kota Israel, Haifa, dan bukan ke Ashdod untuk menghindari kerumunan wartawan.(*)

(T.W004/r009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010