apakah Temanggung masuk zona merah atau oranye
Temanggung (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, saat ini masih menunggu hasil tes usap (swab) 1.453 sampel yang telah dikirim ke laboratorium.

Sekretaris III Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Temanggung Dwi Sukarmei di Temanggung, Rabu, mengatakan hasil tes usap tersebut nantinya dapat mempengaruhi status zona COVID-19 bagi Kabupaten Temanggung.

"Penentuan zona merah, oranye atau zona lainnya sangat ditentukan oleh jumlah pasien COVID-19, oleh karena itu hasil tes usap sebanyak 1.453 sampel tersebut akan menentukan apakah Temanggung masuk zona merah atau oranye," katanya.

Ia mengatakan sejak 15 Desember 2020 Temanggung sudah kembali masuk ke zona oranye, karena dalam kurun waktu beberapa pekan terakhir ini kasus COVID-19 di Temanggung mengalami penurunan yang signifikan.

"Kalau hasilnya banyak yang positif maka bisa jadi Temanggung akan masuk ke zona merah, namun sebaliknya jika hasilnya banyak yang negatif maka Temanggung bisa bertahan di zona oranye," kata Dwi yang juga Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung ini.

Ia menjelaskan indikator suatu wilayah masuk ke zona oranye, antara lain adanya kerja sama yang baik antara satgas penanganan COVID-19 dan semua pihak di Temanggung, dukungan masyarakat yang mentaati dan menjalankan disiplin protokol Kesehatan serta bertambahnya ruangan untuk penanganan COVID-19.

Baca juga: Belasan guru di Temanggung terpapar COVID-19

Baca juga: Anggota dewan positif COVID-19 Gedung DPRD Temanggung tutup sementara


"Dukungan masyarakat sangat penting, dengan tingkat kepatuhan masyarakat menjalankan disiplin protokol kesehatan maka penyebaran COVID-19 di masyarakat bisa ditekan," katanya.

Ia menyampaikan saat ini Temanggung kembali ke zona oranye, namun tes usap akan terus dilakukan. Hanya saja untuk saat ini tes usap akan diprioritaskan bagi kalangan tenaga pengajar, aparatur sipil negara, dan kontak erat dengan warga yang terkonfirmasi positif COVID-19.

"Secara masif tes usap akan terus dilakukan sesuai dengan perintah Gubernur Jawa Tengah, dalam sepekan minimal satu per seribu dari jumlah penduduk di Kabupaten Temanggung," katanya.

Ia mengimbau masyarakat semakin meningkatkan disiplin protokol kesehatan dengan mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, menghindari kerumunan, dan memakai masker saat beraktivitas di luar rumah.

Berdasarkan infografis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung akumulasi terkonfirmasi positif sebanyak 2.254 kasus, sembuh sebanyak 1.950 kasus, meninggal sebanyak 100 orang, dirawat di rumah sakit 57 kasus, dan menjalani isolasi mandiri sebanyak 147 orang. 

Baca juga: Klaster "piknik" COVID-19 terjadi di Parakan Temanggung

Baca juga: Bupati: Kasus COVID-19 di Kabupaten Temanggung melandai

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020