Hal ini mungkin bisa menahan pelemahan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya untuk sementara. Penguatan rupiah terhadap dolar AS pun bisa tertahan
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi melemah seiring belum disetujuinya paket stimulus di Amerika Serikat.

Pada pukul 9.53 WIB, rupiah melemah 6 poin atau 0,05 persen ke posisi Rp14.114 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.108 per dolar AS.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat, mengatakan, hingga pagi ini kesepakatan stimulus AS masih belum juga tercapai.

"Hal ini mungkin bisa menahan pelemahan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya untuk sementara. Penguatan rupiah terhadap dolar AS pun bisa tertahan," ujar Ariston.

Di tengah lonjakan COVID-19, pemulihan ekonomi AS tampaknya kehilangan momentum. Anggota parlemen dari Partai Demokrat dan Republik telah menemui jalan buntu selama berbulan-bulan mengenai ukuran dan cakupan putaran paket bantuan berikutnya.

"Sementara dari dalam negeri, rupiah mungkin masih mendapatkan sentimen negatif dari pembatasan aktivitas di libur akhir tahun karena kekhawatiran terhadap tingginya penularan COVID-19," ujar Ariston.

Pemerintah akan menerapkan kebijakan pengetatan terukur dan terkendali hanya khusus di Natal dan Tahun Baru. Pengetatan aktivitas masyarakat secara terukur dan terkendali meliputi WFH 75 persen, pelarangan perayaan Tahun Baru seluruh provinsi, dan pembatasan jam operasional mall, restoran, tempat hiburan sampai pukul 19.00 untuk Jabodetabek dan 20.00 untuk zona merah di Jawa Barat Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Ariston memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp14.050 per dolar AS hingga Rp14.150 per dolar AS.

Pada Kamis (17/12) lalu, rupiah ditutup melemah 17 poin atau 0,12 persen ke posisi Rp14.108 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.125 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah Jumat pagi stagnan di posisi Rp14.108 per dolar
Baca juga: Rupiah ditutup menguat usai Bank Indonesia tahan suku bunga acuan

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020